Kirab andum Apokat dan syukuran hasil bumi di Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang minggu (2/2/2025), berlangsung sangat meriah.
Hadir PJ Bupati Jombang, Teguh Narutomo, sekaligus sebagai pembuka acara, pejabat pemkab jombang, camat wonosalam, for kompimcam, kades Sambirejo, dan undangan. Tomas juga para petani Desa sambirejo.
Kirab peserta menampilkan tarian tarian, tampilan pakaian adat Jawa, dan tampilan berbagai macam busana menjadikan kemeriahan acara semakin berwarna. Setiap peserta grup membawa tumpeng apukat plus hasil bumi lumayan besar tersusun dan dipikul 4 orang lebih. Karena beban tumpeng cukup berat sehingga harus dipikul. Setidaknya sesuai jumlah peserta 13 RT maka tumpeng apukat juga jumlahnya 13 biji.
Kepala desa kaos biru hitam , dari polsek dan koramil Wonosalam |
Busana Hanoman putih dan busana warok ponorogo turut menghiasi jalannya kirab. Tak lupa sound jedug yang memekakkan telinga dengan suara super kerasnya. Suara kerasnya memecahkan hingar bingar ribuan manusia.
Peserta kirab menghibur ribuan pasang mata sepanjang 3 kilometer. start dari depan kantor Desa sampai finish di lapangan Desa sambirejo. Tidak ada lelah atau capek para peserta untuk menghibur masyarakat dalam mengapresiasi rasa syukur pada Allah SWT.
Busana kirab, meski hanya setingkat RT dan desa tidak kalah dengan pakaian kirab di Kabupaten Jember, Mantul!! |
Sesampai di lapangan, gunungan Raksasa menjadi pusat perhatian selanjutnya tumpeng itu dibagikan kepada semua masyarakat yang ikut hadir dilapangan Desa Sambirejo. Meski cuaca siang itu tidak mendukung byar pet, sesaat terang sesaat kemudian tertutup mendung. Tetapi ilmu siwer sesepuh rupanya cukup kuat, sehingga hujan seakan enggan jatuh, atas kehendak Allah SWT. Sehingga hadirin tidak begitu mengkhawatirkan ada hujan. Yang mereka pikirkan bagaimana bisa berebut dan mendapatkan hasil sukuran yang banyak. Sebab bagi mereka moment ini hanya berlangsung setahun sekali. tahun 2025 ini merupakan penyelenggaraan yang ke empat dengan jumlah buah apukat 2025 biji apukat, sesuai tahunnya, kata kades sambirejo, Sungkono.
Rencananya setiap tahun Desa kita akan melanjutkan moment sukuran seperti ini. Dan kita akan terus mengembangkan tanaman holtikultura lain. supaya setiap tahun hasil panen dari jenis selain apukat bisa lebih banyak. Semua kita lakukan semata mata untuk kesejahteraan rakyat, prioritas nya masyakat Desa Sambirejo, ujar, Sungkono. (Dar)