Foto : suasana mediasi antara Aliansi Penambang Tradisional Kediri Raya Dengan PT. LMA dijalan Kawi , Mojoroto, Kota Kediri |
Kediri, metrojatim.com;
Merasa tidak dilibatkan dalam pembangunan proyek jalan Tol di Kediri Aliansi Penambang Tradisional (APT) Kediri Raya mendatangi kantor LMA di jalan Kawi Kota Kediri serta di jalan raya Gampengrejo Kec. Gampengrejo, kab. Kediri, Kamis (12/12/2024) pagi.
Sebelum menuju kantor PT. LMA para penambang dengan ratusan dump truk melakukan orasi didepan kantor Pemda Kediri dijalan Soekarno Hatta, tak ayal jalan menjadi macet total. Aksi berjalan aman karena berkat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dari polres Kediri pare.
Tidak ada tanggapan dari pemkab Kediri masa bergerak menuju kantor PT. LMA dijalan Kawi. kemacetan tak bisa dielakkan sebab jalan yang dilalui merupakan jalan utama.
Dalam pertemuannya dengan pihak LMA dikantor jalan Kawi sempat terjadi tarik ulur dan memanas karena tidak ada kepastian dari pihak LMA terkait keinginan para penambang pasir tradisional Kediri raya yang minta diikutkan dalam proyek pengerjaan jalan tol yang baru dikerjakan. Mereka protes sebagai putra daerah tidak diajak bekerja dan mensuplay material untuk proyek jalan tol.
Wakil manager proyek PT. LMA Ahmad Nur Kamal kepada para awak media mengatakan, bahwa kedatangan warga yang tergabung dalam aliansi Penambang pasir tradisional Kediri raya untuk ikut partisipasi dalam proyek ini.
"Perwakilan dari aliansi Penambang Kediri raya tersebut terkait masalah agar mereka bisa ikut partisipasi dalam proyek ini. Kami sudah bisa mendengarkan dari pihak mereka aspirasinya, intinya yang pertama adalah personil atau pekerja kalau bisa kan memakai pekerja lokal," ucapnya.
Memang sebelumnya sudah ada beberapa yang kami pakai, sampai tenaga administrasi pun semua pakai personil lokal kecuali yang kusus artinya yang memakai persaratan kusus.
"Yang kedua ada pada masalah vendor, misalkan ada vendor yang kami pekerjakan disini adalah pagar, maka yang kami pekerjakan adalah dari lokal. Ini kami baru saja mulai bekerja seminggu ini," terang Nur Kamal.
Selanjutnya mereka berharap terkait dengan dump truk, ini kan dari aliansi termasuk penambang, kalaupun nanti dari pihak LMA itu katakanlah sewa memakai dump truk atau truk diutamakan yang dari lokal Kediri.
"Yang terakhir adalah masalah material. Memang material ini banyak kan, nanti kita akan bicara lagi dengan aliansi, material apa sajakah itu, apa kusus batu kusus pasir atau lainnya. Artinya kita coba memakai yang bisa kami pakai walaupun memang secara aturan aturan, spesifikasi ada beberapa yang harus kami penuhi karena kita bisa sendiri," tegasnya.
Nanti sudah berjanji juga akan menindak lanjuti untuk bertemu mungkin minggu depan dengan perwakilan.
foto : Wakil manager proyek PT. LMA, Ahmad Nur Kamal |
"Mungkin hari Senin besuk kita akan bertemu dengan perwakilan saja mungkin lebih detail karena kalau sekarang ini kan susah kan banyak orang, kita mau bicara detail ..ya sudah nanti kita berjanji ya pada hari Senin lah kita bertemu dengan perwakilan sehingga kita bisa berbicara lebih detail," tutup Nur Kamal.
Usai pertemuan dengan LMA 1 peserta aksi melanjutkan ke kantor LMA 2 yang berada di jalan raya Gampengrejo desa Gampengrejo Kecamatan gampengrejo.
Dalam pertemuan dengan perwakilan aliansi pihak LMA diwakili oleh humas. Hasil kesepakatan karena pihak LMA yang ada dikantor bukan pejabat yang bisa mengambil keputusan sehingga hasil pertemuan dikirim dan dilaporkan ke pihak pimpinan.
Sementara itu korlap aksi Tubagus Fitrajaya usai aksi mengatakan, bahwa hasil pertemuan dengan pihak LMA baik section 1 maupun section 2 dia mau mengajak diskusi kita dengan konsultannya pengawas maupun pihak investor.
"Jadi hasil dari pertemuan hari ini semua dilaporkan kepada pimpinan mereka secara tertulis," ucap bagus.
Nanti hari pertemuannya kita jadikan satu, nanti section 1 dan section 2 nanti kita jadikan harinya sama jadi kita tidak akan bolak- balik, jadi PT. LMA sama Hapsari duduk sama-sama, konsultannya didatangin juga pihak Gudang Garam kita datangin pada satu waktu itu biar tidak bolak balik karena disini dipingpong saja," pungkas Bagus. (RD)