Lumajang, metrojatim.com.;
Debat publik pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Lumajang berlangsung dengan suasana penuh dinamika.
Meskipun muncul kritik terkait ketidakseimbangan waktu dan porsi pertanyaan yang diberikan kepada masing-masing paslon, kandidat tetap berhasil menunjukkan penguasaan visi, misi, dan program unggulan mereka, Senin (21/10/2024).
Dalam debat yang dihadiri langsung oleh masyarakat dan para perwakilan partai pendukung paslon yang disiarkan melalui jtv beberapa media Nasional, kedua paslon memaparkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang. Namun, beberapa pengamat menilai bahwa format debat terkesan kurang adil karena salah satu paslon terlihat mendapatkan lebih banyak kesempatan menjelaskan dan mempertajam argumen.
Salah satu calon, dalam sesi pemaparan visi-misi, menyampaikan komitmen penuh untuk memajukan sektor ekonomi dan pariwisata Lumajang. “Kami akan meningkatkan kualitas infrastruktur dan memberdayakan pelaku UMKM agar dapat bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional”, ungkap calon tersebut dengan percaya diri, disambut tepuk tangan dari pendukungnya.
Paslon lain juga tidak mau kalah dengan memaparkan program unggulan di bidang pendidikan dan kesehatan. Mereka menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat akan menjadi fokus utama. “Kami berjanji memastikan layanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh warga Lumajang, tanpa terkecuali”, ungkapnya, dan disambut tepuk tangan para pendukungnya.
Meskipun ada sorotan soal nuansa tidak berimbang selama debat, banyak pihak sepakat bahwa kedua paslon tampilnya meyakinkan. Mereka tetap berhasil memberikan solusi konkret atas berbagai isu yang dihadapi masyarakat Lumajang, seperti penanganan banjir, peningkatan akses pendidikan, dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Para analis politik menyebutkan, debat kali ini bukan hanya sekadar ajang adu gagasan, tetapi juga memperlihatkan kekuatan komunikasi masing-masing paslon dalam meraih simpati publik. “Paslon yang memiliki visi yang jelas dan mampu berkomunikasi dengan baik tentu akan unggul di mata pemilih, namun salah satu paslon terkesan unggul tatkala pertanyaan ditujukan ke calon wakil bupati tetapi yang menjawab calon bupati”, ujar salah seorang pengamat.
Debat ini akan menjadi salah satu momentum krusial menjelang pemungutan suara mendatang. Masyarakat diharapkan dapat lebih memahami program kerja yang ditawarkan setiap pasangan calon dan memilih pemimpin yang dapat membawa Lumajang ke arah yang lebih baik. (Halim)