Jombang, Metro Jatim;
RSUD Jombang terus melakukan inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan. Tentu saja, inovasi tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.
Itu karena RSUD Jombang memiliki aktivitas usaha yang utama pada pelayanan jasa kesehatan, yang terdiri dari rawat jalan dengan 22 poli spesialistik (reguler) dan poli eksekutif, kemudian Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap dengan 522 tempat tidur.
Selain itu, inovasi RSUD Jombang dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan prima bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Jombang tanpa membedakan latar belakang pasien. Semua pasien, baik pasien umum, pasien BPJS maupun pasien dengan asuransi tertentu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan tepat.
“Apalagi kami adalah rumah sakit rujukan Regional Jawa Timur bagian tengah, dan kami juga rumah sakit pendidikan. Sehingga melakukan inovasi adalah sebuah keniscayaan,” ujar Direktur RSUD Jombang DR dr Ma’murotus Sa’diyah. M.kes, Jumat (06/9/2024).
Dokter Eyik, panggilan akrab DR dr Ma’murotus Sa’diyah. M.kes menandaskan bahwa rumah sakit dengan segala fasilitas layanan kesehatannya dituntut tepat dalam memberikan pelayanan medis dan tetap menjaga mutu pelayanan. “Makanya kami terus melakukan inovasi,” katanya.
Salah satu inovasi itu bernama Sikozion (Konsultasi Gizi Online). Aplikasi ini merupakan salah satu terobosan RSUD Jombang dari instalasi gizi. Yakni sebagai upaya pencegahan dini untuk gangguan metabolik.
Kepala Instalasi Gizi RSUD Jombang Evi Cahyaningtyas Dwi Hariani, S.Gz menjelaskan, munculnya inovasi ini bermula saat pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2021 awal. Ketika itu ada pembatasan dengan pasien. Hingga akhirnya ahli gizi RSUD Jombang membuat WAG (WhatsApp Grup) untuk memberikan pendampingan kepada pasien Covid-19.
Nah, lewat WAG tersebut pasien bisa menyampaikan keluhan-keluhan yang dialami. Setelah itu terus berproses hingga tercetuslah aplikasi konseling gizi online yang dinamakan Sikozion. Aplikasi ini diluncurkan pada peringatan Hari Gizi Nasional pada 2022.
Walhasil, Sikozion mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak yang memanfaatkan aplikasi ini untuk konsultasi secara gratis. Bahkan, bukan hanya dari Jombang, pasien yang melakukan konsultasi online ada berasal dari Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi).
asalnya, dalam aplikasi tersebut terdapat menu yang cukup lengkap. Di antaranya konsultasi gizi, kalkulator gizi, serta artikel menarik seputar Kesehatan. “Saat ini yang paling banyak dikonsultasikan proses penurunan berat badan alias diet,” ujar Evi Cahyaningtyas sembari menunjukkan laman aplikasi yang dimaksud.
Evi menegaskan bahwa konsultasi gizi tersebut gratis. Pasien tinggal membuka laman https://sikozion.rsudjombang.com/. Nah, dari situ terdapat banyak menu yang bisa dipilih. Selain konsultasi gizi, juga terdapat kalkulator gizi.
“Pasien online bisa lanjut ke fitur lain, semisal ingin konsultasi gizi yang kemudian bisa diatur jadwalnya baik chat WA ataupun melalui panggilan video (video call),” lanjut wanita berjilbab ini.
Gayung pun bersambut. Pelayanan instalasi gizi juga didukung tenaga kesehatan yang mumpuni. Jumlahnya sebanyak 16 ahli gizi. Nah, mereka ini siap melayani pasien yang melakukan konsultasi.
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non-medis RSUD Jombang Siti Munawaroh. Dirinya tak henti memberikan support kepada jajarannya untuk terus melakukan inovasi. Menurut Siti, pada Bidang Penunjang terdapat lima instalasi.
Di antaranya instalasi gizi, sanitasi lingkungan, instalasi pemeliharaan sarana, ada CSR, serta instalasi farmasi. Selain Sikozion, masing-masing instalasi tersebut terus melakukan inovasi.
“Semisal di instalasi sanitasi lingkungan melakukan inovasi dengan mengubah limbah organik menjadi pupuk cair. Jadi limbah dari instalasi gizi diolah oleh instalasi sanitasi lingkungan. Tentu saja, kami berharap inovasi-inovasi tersebut melahirkan berbagai layanan kesehatan yang efektif dan efisien kepada pasien,” ujar Bu Siti, panggilan akrab Siti Munawaroh.
Kepala Instalasi Gizi RSUD Jombang Evi Cahyaningtyas Dwi Hariani, S.Gz dan Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non-medis Siti Munawaroh menunjukkan biscuit Reprona dan Reprona Dia Inovasi lain yang hadir dari instalasi gizi adalah biskuit sehat untuk penderita ginjal dan diabetes. Instalasi ini memproduksi dua jenis biskuit, Namanya Reprona dia dan Reprona. Biskuit ini ukurannya selebar tiga jari.
Bentuknya menyerupai logo RSUD Jombang. Warnanya hijau muda dan coklat. Reprona yang singkatan dari Rendah Protein dan Rendah Natrium untuk pasien gangguan ginjal. Sedangkan Reprona Dia adalah camilan untuk penderita gangguan ginjal yang disebabkan komplikasi diabetes.
“Pasien-pasien tersebut harus mengkonsumsi makanan yang rendah natrium. Maka kami memproduksi camilan yang rendah protein, rendah natrium dan rendah kalium. Ini sangat aman bagi penderita gangguan ginjal,” kata Evi Cahyaningtyas.
Biskuit sehat tersebut diberikan untuk pasien gangguan ginjal yang menjalani rawat inap. Karena selama ini, kata Evi, sejumlah pasien yang menjalani rawat inap masih mengkonsumsi biskuit di pasaran.
Padahal, biskuit tersebut mengandung natrium tinggi. “Sehingga sangat berbahaya bagi penderita gangguan ginjal. Makanya dari instalasi gizi memproduksi biskuit sehat Reprona dan Reprona Dia. Camilannya sehat, rasanya lezat,” pungkas Sarjana Gizi ini. (Hsn)