Madiun, Metro Jatim;
Di Desa Klumutan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun telah dilaksanakan kegiatan panen raya Padi Sehat oleh Petani Lokal yang berkolaborasi dengan pihak Uni Eropa sebagai pendukung program guna menghasilkan beras berkelanjutan yang Inovatif dengan mengambil tema "Wiwitan Panen Padi Petani Mitra Sinergi Menuju Beras Sehat Rendah Karbon : Menjaga Keberlangsungan Tradisi, Telusuri Menuju Praktik Lestari", Selasa (20/8/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh PJ. Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Sumanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kejaksaan Negeri Madiun, perwakilan Polres Madiun, Perwakilan Kodim 0803/Madiun, pihak Lead Project Manager Low Carbon Rice Switch Asia, Angga Maulana Yusuf, Ketua Umum Perpadi Indonesia, Sutarto, Muspika Kecamatan Saradan, Kepala Desa Klumutan, Agus Proklamanto, para Kepala Bidang OPD terkait, seluruh Kepala desa sewilayah Kecamatan Saradan, Ketua Kelompok Pengusaha Penggilingan Padi dan perwakilan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Klumutan.
Adanya keberhasilan Panen raya beras sehat tersebut menjadikan Desa Klumutan jadi perhatian masyarakat, mengingat hal ini merupakan momentum sebuah keberhasilan adanya Kolaborasi antara petani lokal dengan pihak Uni Eropa sebagai pendukung program SWITCH-ASIA Promoting Sustainable Consumption and Production yang tertuang dalam Kerjasama Europe Aid/170427/DH/ACT/Multi dan Pemkab Madiun, Preferred by Nature, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) serta Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRPK).
Ketua Umum Perpadi memaparkan, "Kerjasama ini sudah terjalin cukup lama, namun secara Intensif sejak Tahun 2022 dan proyek rendah karbon ini diharapkan mulai proses produksi maupun konsumsi pangan di wilayah Kabupaten Madiun sebagai lumbung pangan Nasional dapat terjaga dan terus dipertahankan," paparnya.
Sedangkan perwakilan dari Lead Project Manager Low Carbon Rice Switch-Asia, Angga Yusuf Maulana mengatakan, "Panen Raya ini merupakan keberhasilan Proyek dan merupakan bentuk Syukur atas Kemitraan kuat yang terjalin antara Petani, Penggilingan Padi serta Pemerintah Daerah, dimana melalui Dinas Pertanian telah membentuk Forum Multi Pihak yang mendorong pengembangan Pertanian yang berkelanjutan di wilayah Kabupaten Madiun, harapan saya Forum ini dapat menjadi Katalisator bagi pengembangan pertanian padi berkelanjutan," tuturnya.
Dikesempatan yang sama, PJ. Sekda Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo mengatakan, "Dari hasil Survey terhadap beberapa Siswa SMA maupun Mahasiswa di Kabupaten Madiun beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa mereka bercita-cita menjadi seorang pengusaha , oleh karena itu pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun harus mampu menciptakan terobosan dan kebijakan untuk menarik minat pada generasi muda untuk terjun ke dunia Pertanian sebagai generasi penerus, selain itu, Kajian yang terkait hasil pertanian terus dilakukan disertai dengan pendampingan kepada Petani pada Sektor Pertanian padi maupun Holtikultura lainnya," tuturnya.
Masih dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Sumanto mengatakan, "Metode penanaman padi sehat rendah karbon ini telah diterapkan pada Lahan seluas 215 Ha yang tersebar di 5 Kecamatan wilayah Kabupaten Madiun dengan harapan para petani dapat terdorong untuk memanfaatkan Sumberdaya alam lokal, menekan biaya produksi serta meningkatkan pendapatan mereka sambil menjaga keseimbangan Ekosistem," tuturnya.
Diketahui, panen raya di Desa Klumutan padi yang dipetik merupakan hasil dari metode penanaman menggunakan campuran antara pupuk organik 50 % dan pupuk kimia 50 % pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik yang lebih sehat tetapi juga memberikan nilai tambah bagi petani melalui harga jual beras yang lebih tinggi, disamping itu, panen raya ini adalah produksi beras rendah karbon yang dibudidayakan dengan prinsip menjaga keseimbangan alam.
Sementara itu, Kepala Desa Klumutan, Agus Proklamanto kepada media ini menceritakan tentang pengalamannya menggunakan metode tanam dengan memakai pupuk organik, "Disamping saya sebagai Kepala Desa Klumutan namun Notabenenya saya juga berprofesi sebagai petani, sebagai pelaku yang terjun langsung di lapangan, sehingga sayapun memiliki segudang pengalaman dengan menggunakan metode tanam seperti ini, dimana sebelum masyarakat Desa Klumutan menggunakan Pupuk Organik saya sudah lebih dulu menggunakannya sampai saat ini, sehingga keberhasilan dengan menggunakan metode ini dapat saya tularkan kepada petani Desa Klumutan, apalagi ditambah adanya proyek kerjasama dengan pihak Uni Eropa, itu ibarat bagai gayung bersambut," tuturnya.
Masih kata Agus, "Keberhasilan saya dengan menggunakan metode ini, dalam satu hektar sawah dapat menghasilkan 8-9 ton gabah," pungkasnya. (Ismantono)