Jombang, Metro Jatim;
Banyak penduduk di lingkungan Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang yang tidak tercover bantuan dari pemerintah. Hal inilah yang membuat Pemerintah Kelurahan Jombatan berinovasi melalui program Sedekah Sampah Masyarakat Kelurahan Jombatan (Sepakat Kerjo). Masyarakat yang melakukan permohonan pelayanan umum dan kependudukan ke kantor kelurahan dihimbau membawa dua sampah botol plastik untuk disetor dan dikumpulkan di tempat yang telah disediakan. Sampah botol plastik yang telah terkumpul lantas dijual ke bank sampah yang ada di lingkungan Kelurahan Jombatan. Hasil penjualannya dicatat dan direkapitulasi oleh petugas kelurahan setiap bulan. Dana yang tersimpan akan disalurkan melalui masing-masing ketua RW untuk disalurkan dan diserahkan secara langsung kepada masyarakat yang tidak mampu, fakir miskin dan yatim piatu yang tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Masyarakat penerima bantuan merupakan hasil koordinasi dari Ketua RW dengan Ketua RT di wilayah lingkungan masing-masing. “Dari total kurang lebih 7000 warga kami yang tersebar di 34 RT dan 9 RW, belum sepenuhnya tercover oleh bantuan-bantuan dari pemerintah,” ujar Kepala Kelurahan Jombatan.
Program Sepakat Kerjo memiliki maskot unik sebagai ikon yang dinamakan Cak Pengki. Pemilihan sosok Cak Pengki bermakna cikrak dalam bentuk tradisional yang kebanyakan terbuat dari anyaman bambu berbentuk terbuka dan agak ceper yang kerap digunakan sebagai keranjang sampah. Filosofi maskot tersebut adalah dapat menampung sampah yang dikumpulkan masyarakat dan kemudian manfaatnya juga kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kedepannya program Sepakat Kerjo yang telah digagas dan dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2023 tersebut akan terus dikembangkan guna semakin memajukan peran serta seluruh masyarakat. Selain mengurangi masalah sampah, program Sepakat Kerjo juga meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama warga lingkungan Kelurahan Jombatan,” pungkasnya. (Hsn)