H. Buat Santoso. S.E, Raih Penghargaan Sebagai Tokoh Penggerak Koperasi Kab Kediri. |
Kediri, Metro Jatim;
Puncak peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77, Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana, S.H., memberikan penghargaan kepada tiga Tokoh Penggerak Koperasi yang dipusatkan di Convention Hall Simpang Lima Gumul Kab Kediri, Rabu (24/7/2024).
Tema yang diusung dalam hari Koperasi tahun 2024 kali ini adalah "Koperasi Sebagai Ekosistem Untuk Konsolidasi Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Kecil".
Dalam acara tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, S.H, yang diwakili oleh Wakil Bupati Hj. Dewi Mariya Ulfa. S.T, memberikan penghargaan kepada,
1. H. Buat Santoso sebagai Tokoh Penggerak Koperasi dan Memiliki Kepedulian Tinggi Bidang Sosial kepada Masyarakat Kabupaten Kediri.
2. Hj. Fauziyah Marwiyah sebagai Tokoh Penggerak Koperasi Syariah di Kabupaten Kediri.
3. Imam Sahudi, S.H., sebagai Tokoh Penggerak Koperasi di Kabupaten Kediri.
Usai acara, Ketua Umum Dekopin Dr. Sri Untari Bisowarno mengatakan koperasi harus siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Dengan masuk dunia digital bisa membantu koperasi membuat koperasi yang akuntabel.
"Jadi kalau akuntabel akan muncul kepercayaan anggota dan masyarakat. Apalagi di sini sudah ada regenerasi muncul Kediri enterpreneur dari karang taruna untuk berkoperasi, "ucapnya.
Lanjut Untari bahwa ada 200 koperasi kalau tidak melakukan rapat anggota berarti sudah tidak bertanggung jawab lagi. Untuk itu Pemkab Kediri segera memproses segera ditutup tidak masalah.
"Dan untuk koperasi yang belum aktif melakukan RAT agar didorong terus untuk bisa melakukan RAT. Karena cara untuk bisa menarik masyarakat, koperasi harus memiliki akuntabelitas yang bagus yaitu melalui rapat anggota tahunan, "terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kediri akrab disapa Mbak Dewi mengatakan, ada beberapa koperasi tidak melaksanakan aktivitas dalam beberapa tahun dan kepengurusan yang tidak jelas. Mereka juga tidak menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) hingga tiga tahun terakhir.
"Sebanyak 622 koperasi dari total 865 koperasi binaan Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro (Diskopusmik). Koperasi-koperasi tersebut sebagian besar bergerak dengan model bisnis simpan pinjam, ” kata Mbak Dewi.
Lanjut Mbak Dewi bahwa sejauh ini masih mempelajari alasan sejumlah koperasi tersebut tidak melaksanakan aktivitas dan RAT dalam beberapa tahun terakhir. Koperasi yang belum melakukan RAT tersebut lemah dalam kepengurusan dan administrasi.
"Makanya kita evaluasi. Mereka ini kelemahan ada di administrasinya seperti menyepelekan dan yang penting anggota melakukan pembayaran. Padahal kita perlu laporan untuk akuntabilitas, ” tutup Mbak Dewi.
Hal yang sama dikatakan H. Buat Santoso. S.E selaku Wakil Ketua Dekopinda Kab. Kediri menyampaikan bahwa dari 865 koperasi itu, ada sebanyak 200 koperasi yang tidak melaksanakan aktivitas dalam beberapa tahun dan kepengurusan yang tidak jelas.
"Koperasi tersebut dinilai sebagai koperasi yang tidak tertib. Kalau tiga tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT otomatis akan dilakukan pembubaran koperasi, ” ujarnya.
Lanjut pria yang juga pimpinan Koperasi Santoso Makmur mengatakan bahwa untuk program koperasi yang dipimpinnya selama ini melakukan bhakti sosial memberikan bantuan sumur bor untuk anggota dan masyarakat Kediri di wilayah Kecamatan Papar, Pare, Badas dan Kayen Kidul.
"Sampai sekarang sebanyak 1104 bor sumur dan barusan bulan Juni melakukan bedah rumah ke masyarakat Desa Wonokerto. Ternyata masyarakat Kediri masih banyak membutuhkan air bersih,” pungkasnya. (RD)