Jombang, Metro Jatim;
Semakin meningkatnya Kasus Kesulitan Belajar (Learning Disability) menjadi tantangan tersendiri bagi psikolog dalam memberikan pelayanan mulai dari deteksi dini, pemeriksaan psikologi mendalam sampai dengan pemberian intervensi psikologi yang tepat.
Indikator klinis dari kesulitan belajar ini diantaranya yaitu pencapaian akademik yang rendah, adanya keluhan orang tua dan guru terhadap minimnya motivasi anak dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, malas, kesulitan belajar (membaca, menulis, berhitung), perilaku keseharian yang kurang adaptif, kemampuan mempertahankan atensi dan konsentrasi dalam berkegiatan yang terbatas, serta minimnya komitmen untuk menyelesaikan tugas hingga tuntas.
“Selain indikasi tersebut penegakan diagnosa perlu dilakukan dengan pemeriksaan psikologi sehingga potensi psikologis anak termasuk kemampuan kognitif dan kesulitan yang dialami anak bisa terdeteksi. Hal ini dilakukan agar intervensi yang diberikan bisa lebih tepat,” terang CH. Widayanti, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog RSUD Jombang saat ditemui di ruangannya, Jum’at (7/6/2024).
Menurut Widayanti, Poli Psikologi RSUD Jombang dapat memberikan layanan tersebut mulai dari deteksi dini, pemeriksaan mendalam dan intervensi baik melalui tatap muka langsung maupun secara online dengan. pendampingan dari psikolog. Salah satu program intervensi unggulan adalah terapi psikomotorik dengan menggunakan Brain Gym untuk penanganan kasus kesulitan belajar pada anak.
“Brain Gym merupakan suatu sistem berbasis gerakan sederhana dengan aktivitas aktivitas fisik yang mudah dilakukan dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar, memproses informasi, dan merespon dunia dengan cara yang efektif dan menyenangkan. Brain Gym menggunakan kumpulan 26 gerakan spesifik yang diimplementasikan melalui proses dan program untuk memberikan pembelajaran yang optimal,” jelasnya.
Sedangkan gerakan dalam Brain Gym bertujuan mengaktifkan otak, meningkatkan neurological repatterning, dan memfasilitasi pembelajaran otak secara keseluruhan (Whole brain learning). Program ini didasarkan pada pengertian bahwa masalah belajar disebabkan karena perbedaan bagian otak dan tubuh tidak bekerja secara terkoordinasi dan terintegrasi sehingga menghambat kemampuan belajar individu.
Intervensi dengan Brain-Gym sangat besar manfaatnya untuk mengatasi problem belajar anak. Senam otak ini terdiri dari 26 gerakan. Brain-Gym atau senam otak meliputi tiga dimensi otak yang utama yaitu lateralitas, fokus, dan pemusatan. Dimensi otak yang pertama yaitu lateralitas terkait dengan dimensi otak kiri dan kanan yang berhubungan dengan kemampuan komunikasi.
“Untuk dimensi otak yang kedua adalah fokus, terkait dimensi muka-belakang dengan melibatkan batang otak yang berhubungan dengan kemampuan konsentrasi, mengerti, dan memahami. Dimensi otak yang terakhir adalah pemusatan, terkait dimensi atas-bawah dengan melibatkan otak tengah yang berhubungan dengan kemampuan mengatur dan mengorganisasikan sesuatu,” papar Widayanti.
Tidak hanya itu, dasar dari Brain Gym adalah saling ketergantungan antara gerakan, kognitif, dan proses belajar. Pemberian intervensi dengan Brain Gym dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja akademik, motivasi, keseimbangan, dan tingkat fokus anak. Sedangkan otak adalah organ kompleks yang berfokus pada gerak dan bergerak merupakan aktivitas yang diperlukan untuk belajar.
Untuk layanan Psikologi secara offline (tatap muka) bisa langsung datang ke Poli Psikologi RSUD Jombang. Untuk pendaftaran di poli rawat jalan di RSUD Jombang yaitu Senin-kamis pukul 07.00 sampai 12.30 WIB. Untuk hari Jum’at pukul 07.0 sampai 11.00 WIB.
“Sedangkan layanan Psikologi Online secara gratis di Rumah Sakit milik pemerintah ya baru pertama kali ini ada di Indonesia yakni RSUD Jombang. Dalam bentuk layanan Poli Psikologi melalui website SIKONDE (Sistem Informasi, Konseling, Deteksi dini dan Edukasi Psikologi) dengan fasilitas layanan konsultasi, deteksi dini, tanya jawab, artikel, infografis, dan video yang dapat diakses melalui laman: https://psikolog.rsudjombang.com. Alhamdulillah respon masyarakat sangat tinggi, mulai launching bulan Januari sampai sekarang sekitar 45 ribu yang konsultasi,” pungkas CH. Widayanti, S.Psi., M.Si., M.Psi. (Dky)