DEMO ALMASTA KE 2, SINDIRAN TAJAM DAN HUJATAN TERHADAP PEMERINTAH DAERAH. - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Jumat, 28 Juni 2024

DEMO ALMASTA KE 2, SINDIRAN TAJAM DAN HUJATAN TERHADAP PEMERINTAH DAERAH.


Tulungagung, Metro Jatim;

Aliansi Masyarakat Tulungagung (Almasta) kembali mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Tulungagung pada hari Rabu (26/6/2024) yang mana masyarakat meminta supaya Pj. Bupati Tulungagung digantikan . Demo ALMASTA kali ini mendatangkan ratusan massa  untuk menyuarakan keinginanya kepada anggota dewan agar wakil rakyat turut menyuarakan pergantian Pj Bupati.


Dengan iring - iringan mengendarai mobil, motor dan kendaraan bak terbuka massa Almasta juga membawa pengeras suara dan sounds horeg serta baleho dengan berbagai spanduk dan tulisan yang bernada SINDIRAN hujatan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah an daerah.


Sebelum berangkat menuju kantor DPRD, massa berkumpul di GOR LEMBU PETENG. Massa yang berangkat dari berbagai kalangan di daerah  Tulungagung ini  berangkat mengendarai sepeda motor dan mobil.   Sepanjang jalan yang dilalui hingga sampai  tujuan tempat  unjuk rasa, mereka terus bergantian berorasi dan meneriakkan perjuangan untuk Tulungagung lebih baik.


Dalam masa orasi ketua ALMASTA Arsoni mengatakan," Dia berharap aksi ini dilakukan dengan cara yang profesional tanpa ada perbuatan anarkis. Dan jangan sampai terprofokasi untuk melakukan pengerusakan. Mari kita aspirasikan keinginan kita dengan bapak Dewan sebagai wakil kita," ujarnya dalam orasi itu.


Massa Almasta saat melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Tulungagung adalah mendesak DPRD Tulungagung untuk mengusulkan Pj. Bupati Tulungagung segera diganti.


Selain tuntutan kepada Pj. Bupati aksi yang banyak diikuti oleh masyarakat Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo itu menuntut perbaikan jalan di lingkar Waduk Wonorejo yang rusak parah yang hampir tidak tersentuh perbaikan. Bahkan lebih dari itu, ketika masyarakat menuntut perbaikan jalan malah terjadi saling lempar tanggung jawab.


Mereka juga menuntut status jalan di selingkar wisata itu untuk diberikan kepada daerah agar lebih mudah untuk dikerjakan. Karena adanya Waduk Wonorejo tidak memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat.


“Kami murni memperjuangkan keluhan yang sudah puluhan tahun terjadi terkait status jalan lingkar wonorejo, tidak ada unsur politik,” ujar Dana, salah satu perwakilan masyarakat Wonorejo.


“Ketua DPRD Tulungagung Marsono saat menemui pendemo mengatakan, spirit yang dibawa oleh masyarakat Wonorejo terkait kebijakan selingkar waduk menjadi semangat untuk lebih tergerak untuk menyelesaikan masalah Wonorejo.


Namun begitu, status jalan di Wonorejo saat ini berada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta (PDT).


“Kami sekali lagi akan mengirimkan tim untuk membahas kondisi jalan di waduk Wonorejo, karena tukar guling antara Perhutani dan PDT pun juga belum selesai,” ucapnya.


“Saat ditanya terkait tuntutan Almasta untuk menurunkan Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno dan permintaan agar DPRD Tulungagung mengusulkan atau mengirim surat kepada kemendagri agar Pj Bupati diganti, Marsono mengatakan perihal pergantian Pj. Itu bukan kewenangannya.


“Harus dibedakan kewenangan legislative dan eksekutif, itu ranah Kemendagri. Titik,” tegasnya,” pungkasnya. (Sur)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini