Banyuwangi, Metro Jatim;
Proses revitalisasi di Pasar Banyuwangi telah dilaksanakan, yakni mulai tanggal 10 Mei 2024 dengan diawali proses pembersihan dan pembongkaran. Untuk memperlancar wacana tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memberi waktu kepada 352 pedagang di Pasar Banyuwangi untuk mengosongkan lapaknya pada 1-7 Mei 2024.
Menurut informasi yang diberikan oleh Kementerian PUPR, hal tersebut harus segera dilakukan karena pada tanggal 20 Mei 2024 akan dilakukan penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga pemenang tender.
Untuk keperluan relokasi tersebut, Pemkab juga tak tinggal diam. Mereka akan memfasilitasi untuk armada kendaraan, driver dan BBM disiapkan Pemkab Banyuwangi. Tetapi untuk tenaga angkut dan lain-lainnya menjadi tanggung jawab masing-masing pedagang.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi Nanin Oktaviantie, seluruh pedagang akan direlokasi ke area Gedung Wanita Paramitha Kencana yang sebelumnya telah ditinjau kesiapannya oleh Diskop UMP dan Dinas PU CKPP Banyuwangi.
Plt Kepala DPU CKPP Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menjelaskan bahwa revitalisasi pasar Banyuwangi akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur sebesar 200 miliar rupiah.
Pria yang akrab disapa Yayan ini membocorkan arsitektur revitalisasi pasar Banyuwangi. ”Gedung utama pasar akan dibangun dua lantai dengan pembagian area pasar buah, pasar kering, dan kuliner selain itu akan dibangun gedung parkir 3 lantai,” ungkap Yayan.
Yayan juga menambahkan bangunan bagian depan yang merupakan cagar budaya hanya akan direvitalisasi sementara bagian belakang bidak-bidak pedagang akan dibangun lebih modern dengan mengadopsi arsitektur lokal osing.
”Semoga proses revitalisasi berjalan lancar dan sesuai rencana. Sehingga segera memberi manfaat untuk warga Banyuwangi khususnya,” tutup Yayan.
(Herman)