Kediri, metrojatim.com;
Ribuan pelajar di Kabupaten Kediri secara serentak menggaungkan ikrar stop kekerasan dan perundungan di sekolah. Tak hanya itu, mereka juga berkomitmen untuk merayakan momen Ramadan dan Idul Fitri tanpa petasan.
Ini seperti yang digelar di SMPN 2 Ngasem. Upacara penandatanganan ikrar ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri M. Muhsin. “Tidak hanya di sini (SMPN 2 Ngasem) kami juga menyebar di beberapa sekolah lain untuk memantau sekolahan melakukan ikrar bersama,” ujarnya.
Di sana, sebanyak 110 siswa antusias mengikuti ikrar tersebut. Salah satu ikrar yang diucapkan para pelajar adalah untuk selalu menjaga diri dan orang lain. Baik dari segala bentuk kekerasan, perundungan, kejahatan dengan saling menghormati dan melindungi.
Muhsin mengungkapkan, semua insan pendidikan punya peranan penting untuk turut menjaga dan melindungi anak-anak dari tindak kekerasan. Di lingkungan dunia pendidikan, potensi terjadinya tindak kekerasan tidak hanya melibatkan antar murid. Tapi juga bisa melibatkan guru dan murid. Pun orang tua dan guru.
“Kalau ada permasalahan terkait kekerasan di satuan pendidikan, seluruh kepala sekolah harus segera menyelesaikan secepatnya sampai tuntas. Tanpa ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.
Lebih lanjut, para pelajar juga berjanji untuk menjauhi petasan selama bulan Ramadan. Baik membeli, menjual dan membunyikan petasan. Harapannya tentu untuk mencegah jatuhnya korban akibat petasan seperti tahun sebelumnya.
Usai apel, semua pihak yang hadir, baik TNI-Polri, sekolah dan para pelajar menandatangani ikrar bersama. Kepala Sekolah SMPN 2 Ngasem Sulistyo Wulandari mengungkapkan, imbauan ini akan terus disampaikan melalui sejumlah kegiatan Ramadan.
“Seperti saat pondok Ramadan, kami selipkan imbauan agar anak-anak tetap mengingat ikrar menjauhi petasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Ngasem Iptu Ardian Wahyudi menuturkan, pihaknya akan mengoptimalkan pemantauan. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan lakukan penertiban bila mendapati adanya penjualan petasan.
“Kami akan lakukan razia dan penertiban petasan, sekaligus kendaraan berknalpot brong untuk menjadikan ramadan lebih kondusif,” tandas pria yang akrab disapa Yudi tersebut. (Fran)