Sumenep, Metro Jatim;
Langkah baik sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep untuk mengantisipasi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) di Pasar Anom Baru.
Diskop UKM dan Perindag Sumenep melakukan pemasangan portal elektronik di setiap pintu masuk Pasar Anom Baru Sumenep. Namun untuk sementara, hal itu masih sebatas uji coba. Namun sudah mendapatkan respon baik dari masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindag Sumenep, Chainur Rasyid menyampaikan, jika selama satu bulan ke depan bahwa masih sebatas uji coba. Akan tetapi uji coba tersebut mendapatkan respon positif masyarakat.
“Portal elektronik ini baru dipasang pada 22 Januari 2024 lalu. Namun hingga 20 Februari 2024, penerapan pintu keluar masuk pengunjung terlihat bagus dan berfungsi signifikan dan efektif,” ucapnya.
Disampaikan, dengan adanya portal elektronik tersebut, ia meyakini akan berdampak pada PAD berupa retribusi pasar. Sebab para pengunjung tinggal ambil tiket saat masuk dan baru bayar saat hendak keluar pasar.
“Karena memang ketika masih manual dulu, itu cukup banyak pengaduan,” tuturnya.
Dijelaskan oleh Kadis Koperindag Inung, sapaan akrabnya, untuk kartu langganan portal elektronik itu, hanya untuk para pedagang pasar. Kartu langganan ini sifatnya gratis. Sekitar 800 lebih pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep wajib memiliki kartu langganan portal elektronik tersebut.
“Mereka sudah terdata, untuk kartu langganan itu memang dianggarkan sejak tahun 2022,” jelasnya.
Dalam rangka menerapkan portal elektronik, Pemkab Sumenep menganggarkan dua tahap, yakni tahun 2022 dan 2023, masing-masing Rp700 juta di tahun 2022 dan Rp700 di tahun 2023.
“Untuk yang anggaran pertama 2022 itu dipasang di get 1 pintu utama pasar sisi barat. Kemudian yang 2023 itu dipasang di get 2 dan 3, pintu sisi selatan dan utara,” tutupnya. (Yakoeb)
