Jombang, Metro Jatim;
Pasar Perak yang ada di Jalan Raya Perak, Kecamatan Perak Kabupaten Jombang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada, Minggu (5/3/2023).
Peresmian ditandai dengan pemotongan roncean melati dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Jawa Timur dan didampingi oleh Bupati Jombang Hj Mundjidah, sekaligus di launching Sistem Pembayaran Retribusi Elektronik dan Terintegrasi (Si Ratri).
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menyampaikan ucapan terimakasih dengan telah selesainya Pasar Perak yang merupakan pasar percontohan smart economy atau ekonomi cerdas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penataan industri primer, sekunder dan tersier yang nantinya akan menjadi penunjang dalam pembentukan ekosistem keuangan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih Ibu Gubernur yang telah memberikan perhatian untuk pembangunan Pasar Perak dengan dana BK, yang hari ini telah diresmikan", tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Dilaporkan oleh Bupati Jombang bahwa di Kabupaten Jombang ada 16 pasar kondisinya tidak representatif, sehingga perlu juga mendapatkan perhatian. Diantaranya yang tengah dalam proses pembangunan adalah Pasar Loak Tunggorono, dan Pasar Pon. Bupati Mundjidah Wahab berharap 16 pasar lain yang ada di Kabupaten Jombang secara bertahap bisa seperti Pasar Perak", tuturnya.
Dipaparkan Bupati bahwa Pasar Perak Jombang berdiri diatas lahan seluas 5.380 m2 dengan jumlah pedagang sebanyak 609 orang pedagang. Pembangunan Pasar Perak mengalami proses dua tahapan. Tahap I (satu) pembangunannya dimulai pada tahun 2021 dengan menyerap anggaran sebesar Rp. 6.631.705.000 (enam milyar enam ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus lima ribu rupiah) dan proses pembangunan tahap ke - II (dua) selesai pada tahun 2022 dengan menyerap anggaran sebesar Rp. 4.135.076.000 (empat milyar seratus tiga puluh lima juta tujuh puluh enam ribu rupiah). Sehingga total anggaran untuk pembangunan Pasar Perak sebesar Rp.10.766.781.000 (sepuluh milyar tujuh ratus enam puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah).
Bangunan Pasar Perak terdiri dari dua lantai. Untuk lantai I terdiri dari toko =13 unit; kios=84 unit; lesehan=12 los; gledek=160 unit; kamar mandi=1 unit dan ipal=1 unit. Sedangkan dilantai II terdiri dari kantor pengelola pasar; kios=152 unit; kamar mandi=2 unit; lesehan=5 los
Komoditi yang dijual di lantai 1 adalah tempat pedagang yang menjual bermacam komoditi basah seperti sayuran, daging, ikan, buah, olahan kedelai, telur hingga pedagang bunga.
Sedangkan di lantai 2 menjual bermacam komoditi kering seperti pakaian, aksesoris, perhiasan, tas, buku, hingga alat pertanian dengan mengusung konsep smart economy.
Pasar Perak ini nantinya akan membantu mempermudah para pedagang dan pembeli dalam bertransaksi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan jaringan sosial dalam dunia daring. Sehingga diharapkan mampu menjadi kekuatan untuk promosi ke khalayak yang lebih luas, papar Bupati Mundjidah Wahab.
Pemanfaatan sistem pembayaran digital juga menjadi salah satu usaha dalam menciptakan pasar tradisional yang mendukung ekonomi cerdas di Kabupaten Jombang. Ekonomi cerdas merupakan cara untuk membuka akses informasi yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi yang tujuannya adalah perekonomian yang lebih efektif, efisien dan produktif untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jombang.
Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang sebagai salah satu stakeholders akan mendukung dan bekerja sama dalam pengembangan pasar percontohan perak ini sehingga bisa menjadi bagian dalam kemajuan pembangunan daerah yang berkelanjutan, tambahnya.
Pada saat peresmian Pasar Perak juga diluncurkannya Sistem Pembayaran Retribusi Elektronik dan Terintegrasi (Si Ratri). Peluncurannya ditandai secara simbolis dengan diserahkannya kartu Si Ratri kepada Bupati Jombang Mundjidah Wahab oleh Direktur IT dan Digital Bank Jatim Zulhefi Abidin.
"Si Ratri ini adalah kolaborasi Bank Jatim dengan Pemkab Jombang untuk mewujudkan ekosistem digital di pasar, utamanya dengan virtual account Bank Jatim, yakni Circle," terang Zulhefi.
Aplikasi Circle sendiri, adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk sejumlah keperluan keuangan menggunakan virtual account. Aplikasi itu, juga dilengkapi portal web untuk admin, untuk mempermudah pengecekan dan pencatatan.
"Aplikasi ini nantinya akan dimiliki petugas penarik retribusi, yang di dalamnya ada fitur scan barcode atau QR Code untuk transaksi hingga histori transaksi juga cek saldo," lanjutnya.
Sedangkan Si Ratri, diwujudkan dengan sebuah kartu yang nantinya akan dimiliki seluruh pedagang Pasar Perak. Kartu ini akan berfungsi sebagai alat pembayaran retribusi kepada petugas yang sudah melengkapi dirinya dengan handphone yang dilengkapi aplikasi Circle serta printer.
"Jadi nanti saat melakukan pembayaran, pedagang tidak perlu lagi menyerahkan uang tunai, cukup scan kartu yang mereka punya. Karena di kartu itu sudah ada data diri pedagang, nomor kios," tambah Mutaalifin Efendhy, Pemimpin Cabang Bank Jatim Jombang.
Dengan cara itu, pelayanan retribusi di pasar akan berjalan lebih efektif dan efisien. Bagi para pedagang, mereka cukup mengisi saldo kartu Si Ratri mereka di sejumlah channel dan merchant yang sudah bekerja sama dengan Bank Jatim. Selain itu, bagi petugas kartu itu akan menguntungkan karena mereka tak perlu lagi bekerja dua kali seperti jika transaksi dilakukan secara manual.
"Tidak perlu lagi menarik retribusi terus mencatat, karena semua data transaksi dan pembayaran retribusi sudah tercatat di aplikasi dan dapat langsung dicetak struk bukti bayarnya," pungkasnya.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur dalam sambutannya mendoakan kepada seluruh para pedagang yang ada di Pasar Perak serta menyerahkan bantuan produktif. "Mudah-mudahan seluruh penjual di Pasar Perak diberikan rezeki berlimpah manfaat barokah oleh Alloh SWT", pungkas Gubernur Khofifah Indar Parawansa. (hsn)