Tulungagung, metrojatim.id;
Satu Trobosan yang inovatif dri RSUD dr Iskak Tulungagung menyuguhkan pojok baca bagi para pengunjung dan keluarga pasien Rumah sakit , dimana tempat perpustakaan mini tersebut ditempatkan delapan titik ruang tunggu pasien untuk mendukung program pemerintah dalam menumbuhkan minat baca masyarakat yang saat ini dinilai masih rendah.
Humas RSUD dr. Iskak Tulungagung Mohammad Rifai, Jumat, menjelaskan perpustakaan mini yang biasa mereka sebut dengan istilah pojok baca atau sudut baca itu disediakan sebagai sarana penunjang bagi pasien maupun keluarga pasien yang sedang antre.
"Tujuannya selain mengisi waktu sembari menunggu antre, juga sebagai media bagi pengunjung mendapat informasi kesehatan sekaligus menambah wawasan tentang dunia medis. Khususnya yang terkait pelayanan di RSUD dr. Iskak," kata Rifai.
Perpustakaan mini tersebut dibuat dengan desain sederhana. Manajemen RSUD dr. Iskak hanya menempatkan beberapa rak buku berukuran 1,5 x 2 meter yang dilengkapi jaringan listrik untuk pengisi daya ponsel dekat lokasi ruang tunggu antrian.
Ada yang di lobi utama masuk rumah sakit, di ruang tunggu apotek, lobi gedung paviliun Graha Hita Husada, Graha Mandiri, maupun dekat ruang tunggu atau istirahat keluarga pasien rawat inap.
“Adanya sudut baca ini merupakan upaya kami dalam memberikan edukasi ke masyarakat secara tidak langsung, yakni melalui brosur bacaan dan majalah yang sudah kami sediakan,” terang Rifai.
Selain terdapat Majalah Medista dan buku-buku kesehatan, pada sudut baca ini terdapat berbagai macam brosur (leaflet) yang berisi informasi mengenai ragam penyakit yang sering diderita pasien, layanan RSUD dr. Iskak, jenis pemeriksaan, informasi rawat inap maupun rawat jalan.
Terdapat sekitar 157 macam brosur tentang layanan rumah sakit, prosedur, dan juga ragam penyakit yang kerap diderita masyarakat.
“Dengan adanya sudut baca ini, kami desain seperti halnya perpustakaan mini. Masyarakat dapat membaca rosus yang telah kami sediakan sembari menunggu antrean. Selain itu, brosus yang disediakan ini dapat dibawa pulang untuk ditularkan kepada keluarga di rumah,” imbuhnya.
Pada setiap Sudut Baca ini juga dilengkapi fasilitas pengisian daya yang dapat diakses 24 jam.
Bramantya, pegiat literasi di Tulungagung menilai, keberadaan perpustakaan mini atau pojok baca di RSUD dr. Iskak menginspirasi pembacanya untuk berliterasi. Setidaknya untuk mendorong minat baca mereka, mendukung program pemerintah menumbuhkan minat baca masyarakat.
Data UNESCO menyebutkan, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. (Hms)