Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby. |
Banyuwangi, Metro Jatim;
Tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan ini, membuat kewaspadaan perlu ditingkatkan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo melalui Sekretaris Dinas Riza Al Fahroby, mengimbau warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai untuk waspada banjir.
Riza menyebut, curah hujan yang tinggi ini merupakan bagian dari cuaca ekstrem. Karena Banyuwangi telah memasuki musim penghujan.
"Diketahui di hulu bagian barat, menurut stasiun curah hujan yang kita punya, di Licin itu sampai 192 mm. Kemudian di Cungking sampai hampir 96 mm yang menandakan intensitas curah hujan tinggi," bebernya.
Masih kata Riza, berkaca pada bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah perkotaan Banyuwangi, Senin (17/10/2022) pagi. Titik banjir cukup parah terjadi di Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo.
Untuk mengantisipasi bencana banjir, pihaknya telah menyiagakan Penjaga Pintu Air (PPA) dan Juru selama 24 jam. Banjir tersebut disebabkan karena tumpukan rumpun bambu tersangkut di Jembatan Sutri. Sehingga menyebabkan air sungai Kali Sobo meluap ke pemukiman warga.
"Secara operasional teman-teman sudah siap di lapangan, kedua beberapa Korsda kita tugaskan menyisir bangunan-bangunan ataupun tumbuhan-tumbuhan yang kira-kira menjadi potensi apabila saat terjadi banjir ikut terbawa arus," papar Riza.
Riza menambahkan, Korsda di masing-masing binaan rutin melakukan normalisasi sungai. Termasuk jika terjadi penyumbatan di saluran irigasi, dilakukan secara manual.
Namun jika kejadiannya seperti di Jembatan Sutri yang membutuhkan alat berat, ia tidak mengizinkan dilakukan secara manual. Karena mengutamakan aspek keselamatan.
"Kewaspadaan ini merupakan kearifan lokal saya kira. Jadi kalau biasanya luapan tidak sampai melewati tangki sungai ataupun di bawah ambang tangki sungai dan jika air ini terjadi di lebihnya, ini harus waspada," tandas Riza. (Herman)