Bahas Parkinson dengan Spesialis Saraf RSUD Jombang - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Jumat, 15 Juli 2022

Bahas Parkinson dengan Spesialis Saraf RSUD Jombang

(PARKINSON BISAKAH DI OBATI ?) dr.Intan Nurswida, Sp.N Dokter Spesialis di Poli Syaraf RSUD Jombang saat berbincang di program humas RSUD Jombang Menyapa

Jombang, Metro Jatim;

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang dalam program Humas RSUD Jombang Menyapa kali ini menghadirkan Dokter Spesialis di Poli Syaraf dr.Intan Nurswida, Sp.N yang membahas Penyakit Parkinson. 


Dokter Spesialis di Poli Syaraf RSUD Jombang dr.Intan Nurswida, Sp.N menyampaikan Parkinson merupakan  penyakit pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan gejala buyuten (Jawa) atau gemetaran yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Kondisi ini menimbulkan beragam keluhan, seperti tremor, kaku otot, hingga gangguan koordinasi, gerak tubuh melambat (bradikinesia), gangguan dan keseimbangan tubuh, kram, kelainan pada postur tubuh. Gejala tersebut bisa berpotensi bias mengganggu kehidupan sehari-hari penderita ( Activity Daily Living [ADL]).


"Selain tanda-tanda tersebut penyakit Parkinson Tremor juga menimbulkan gejala yang tidak berkaitan dengan gerak tubuh, seperti ekspresi wajah berkurang, perubahan cara dan nada bicara menjadi lambat, cepat, atau tidak jelas, tulisan tangan menjadi lebih kecil atau sulit dibaca, gangguan kecemasan, mudah lelah, penurunan berat badan, dan depresi.” Begitu menurut dokter Intan yang lulusan specialis dari Universitas Airlangga ini. Selain itu juga ada gejala gejala non motoric pada pendeita Parkinson ini antara lai adalah kesulitan menelan makanan (disfagia), kekurangan minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan, produksi air liur berlebih, sulit menahan buang air kecil, konstipasi atau sembelit, gangguan tidur dan kehilangan indra penciuman (anosmia)," ungkapnya.


Menurut dr. Intan, ada beberapa fakta progresivitas perkembangan penyakit Parkinson yakni Stadium 1 gejala yang muncul cenderung ringan dan tidak menganggu aktivitas. Penderita umumnya mengalami perubahan pada postur tubuh, cara berjalan, hingga ekspresi wajah. Sedangkan Stadium 2 yakni gejala pada tahap ini makin memburuk, yang ditandai dengan otot kaku, tremor, dan gangguan keseimbangan. Kondisi ini menyebabkan penderita kesulitan menjalankan tugas sehari-hari, seperti mandi atau mengenakan pakaian.


Pada Stadium 3 ini hampir serupa dengan stadium 2, penderita umumnya mengalami penurunan refleks dan kehilangan keseimbangan. Oleh sebab itu, gerakannya menjadi melambat dan lebih sering terjatuh. Untuk Stadium 4 penderita mulai sulit melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, mandi, atau berganti pakaian, sehingga memerlukan bantuan. Pada Stadium 5 membuat penderitanya sulit atau bahkan tidak mampu berdiri. Pada stadium ini, penderita juga dapat mengalami demensia, halusinasi, dan delusi.


"Memang penyakit Parkinson ini berlangsung jangka panjang, dan juga bisa seumur hidup, tetapi bisa dikontrol dengan obat tertentu yang saat ini sudah tersedia di Indonesia khususnya di RSUD Jombang, jika memang tidak terkontrol dengan obat maka bisa disarankan operasi DBS ( Deep Brain Stimulation ). 

Untuk sembuh total hanya kemungkinan kecil, tapi meskipun tidak bisa sembuh total bisa dikontrol dengan pemberian obat obatan ," terangnya.

Untuk itu, ada kiat - kiat bagi masyarakat sekitar untuk pencegahan terjadi Parkinson ini . Mencegah Parkinson itu bisa dilakukan dangen cara pola hidup sehat, hindari merokok, hindari trauma kepala , hindari stres, kemudian yang dihindari adalah obat - obat yang terlarang. 

Sedangkan pasien yang sudah menderita penyakit Parkinson tidak usah khawatir karena obatnya ditanggung oleh BPJS. Kalau memang merasa menemukan gejala tersebut pada diri sendiri atau kepada keluarga, tetangga atau yang lain, bisa ke dokter faskes terdekat kemudian dari dokter faskes terdekat pasti akan di lakukan rujukan ke RSUD. 

Di RSUD Penderita baru penyakit Parkinson ini akan di lakukan evaluasi berupa anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang ( CT Scan , Laborat) dan di lakukan terapi obat obatan. 

"Jika di RSUD Jombang obat tidak ditanggung bisa dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya itu lebih lengkap. Dan langsung diberikan dengan obat kronis langsung untuk 1 bulan. Kontrol 1 bulan sekali jadi tidak harus 1 minggu sekali atau 2 minggu sekali bisa dapat obatnya selama 1 bulan. Tetapi semua harus diperiksa oleh dokter spesialis syaraf dahulu," jelas dr. Intan.


Sebenarnya penyakit Parkinson ini sangat banyak sekali di masyarakat tetapi dianggap penyakit biasa, sehingga kewaspadaan dan perhatian untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehan itu masih kurang.

Akan  tetapi ini adalah suatu penyakit yang progresif dan kadar ujungnya yang mengganggu aktivitas diantaranya tidak bisa jalan, tidak bisa makan.  Sehingga bila tidak di tangani secara dini akan menyulitkan diri pasien dan keluarga (atau care giver) pasien.


"Alangkah baiknya, bila Anda mengalami hal tersebut atau menemukan orang terdekat (keluarga, rekan, tetangga ) bisa disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Poli Syaraf  RSUD Jombang dengan jadwal pelayanan tiap Hari Senin - Kamis dimulai jam 07.00 - 12.00 WIB dan untuk hari Jum’at jam 07.00-11.00 WIB. Supaya kita bisa melakukan terapi dan pemeriksaan lebih lanjut sehingga minimalisir progresif itu tadi," pungkas dr. Intan. (Hasan)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini