Probolinggo, Metro Jatim;
Wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan sudah melanda sejak beberapa bulan terakhir, baik pada sapi, kambing maupun domba dan hal tersebut terjadi hampir di seluruh pelosok negeri. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Probolinggo, akibat dari adanya wabah tersebut harga hewan menurun drastis, terlebih hewan yang sudah terpapar penyakit. Omset penjual daging juga menurun karena banyak orang yang enggan mengkonsumsi daging sapi,kambing dan domba.
Warga Liprak Kulon, Banyuanyar, Probolinggo tidak begitu terpengaruh dengan adanya PMK ini khususnya Jemaah Masjid Baitussalam. Terbukti Idul Adha kali ini masjid tersebut menyembelih hewan qurban lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun 2021 satu ekor sapi dan satu ekor kambing. Sekarang, sapi dua ekor dan kambing dua ekor.
Slamet Riadi, ketua takmir Masjid Baitussalam mengungkapkan jika dirinya telah memberi pengertian kepada warga wabil khusus para jamaah masjid bahwa hewan yang dijadikan kurban nantinya adalah yang sesuai syariat, berkualitas dan sehat. "Selaku ketua takmir, saya sebelumnya memberi pengertian bahwa hewan yang diterima oleh takmir masjid adalah sesuai syariah, sehat dan bagus. Sudah uji kesehatan, bagus fisiknya dan tidak cacat serta bebas dari PMK sehingga aman untuk dikonsumsi,” ungkap Anggota DPRD Probolinggo pada Media, Minggu (10/22).
Selaku ketua takmir, Anggota DPRD ini juga mengungkapkan agar warga khususnya jamaah Masjid Baitussalam untuk bisa berkorban sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat salah satunya adalah kesehatan. Sehingga pada akhirnya keimanan dan ketaqwaan kita pada Allah SWT juga akan meningkat. Dan berusaha meneladani langkah Nabi Ibrahim as yang mengorbankan Putranya yaitu Nabi Ismail karena beliau lebih cinta kepada Allah.
Politisi PPP ini menambahkan, dari sejumlah hewan kurban tersebut terhitung 200 lebih warga bakal menerima daging kurban dari Masjid Baitussalam. ”Alhamdulillah, tahun ini Masjid Baitussalam menerima hewan Kurban lebih banyak dari tahun sebelumnya, semoga tahun depan lebih banyak lagi warga yang berkorban,” harapnya.
”Orang berkorban bukan karena jabatannya, bukan karena kekayaannya, namun pada niatnya. Malah yang berkorban saat ini adalah orang yang ekonominya pas-pasan,” tambahnya. (Mashud)