Aplikasi Transfer Embrio (TE) Jawa Timur Tunjang Pasokan Pejantan Unggul Nasional. - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Selasa, 07 Juni 2022

Aplikasi Transfer Embrio (TE) Jawa Timur Tunjang Pasokan Pejantan Unggul Nasional.


Surabaya, Metro Jatim;

Transfer Embrio (TE) merupakan suatu teknik memasukkan embrio ke dalam Organ Reproduksi ternak betina sehat (resepien) dengan alat tertentu dengan tujuan agar ternak bunting. 


Teknolog TE ini merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah teknologi Inseminasi Buatan (IB) yang sudah di kenal oleh masyarakat pada umumnya. Adapun Embrio yang digunakan berasal dari sperma pejantan dan sel telur betina murni, dikembangkan melalui tehnologi invitro maupun invivo sehingga anak yang dihasilkan merupakan bibit murni dengan keunggulan genetik tinggi. 


Menurut sumber  Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur mengatakan, Tehnologi ini merupakan salah satu solusi yang diterapkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi kesulitan penyediaan bibit unggul sapi. Sebelum adanya kelahiran sapi hasil TE, penyediaan bibit unggul masih mengandalkan impor, baik dalam bentuk semen beku, pejantan unggul maupun betina.


Selain biaya yang dibutuhkan lebih besar, pengadaan sapi melalui impor juga memilki kelemahan pada kesulitan menelusuri silsilah dan daya adaptasi terhadap iklim di Indonesia belum teruji.


Penerapan dan pengembangan teknologi Reproduksi Transfer Embrio (TE) di Jawa Timur merupakan langkah jitu dan strategis dalam peningkatan kualitas genetik ternak sapi perah dan sapi potong melalui pemenuhan kebutuhan bibit sapi yang berkualitas, "ujarnya.


Lanjutnya, Pelaksanaan TE dilakukan oleh petugas khusus yang mempunyai keahlian dalam transfer embrio. Terdapat 21 Orang petugas TE di Jawa Timur yang siap melayani di seluruh kabupaten/kota.


Aplikasi Transfer Embrio (TE) di Jawa Timur telah mendapatkan hasil yang nyata yakni telah berhasil dijaring oleh BIB Lembang sebanyak 2 ekor sapi Simental dari Kota Proboliggo dan Kab. Situbondo serta 1 ekor sapi Simental berasal dari Mojoagung Jombang yang dipinang oleh Universitas Airlangga. Pejantan tersebut selanjutnya digunakan untuk produksi semen beku untuk memenuhi kebutuhan semen beku secara nasional," terangnya.


Dijelaskan, bahwa dampak yang timbul dalam kegiatan ini juga sangat besar bagi peternak karena sapi yang dihasilkan dari aplikasi Transfer Embrio (TE) ini dihargai diatas rata-rata pasar yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan peternak itu sendiri.


Pejantan hasil Transfer Embrio (TE) merupakan bibit murni yang berasal dari straw impor dan ternak betina yang terseleksi dan juga dapat memperlebar jarak kekerabatan sehingga menghindari inbreeding pada keturunannya. Perbandingan biaya impor pejantan dan penjaringan hasil Transfer Embrio (TE) sangat terlihat nyata lebih murah dan mudah dengan menjaring ternak hasil Transfer Embrio. Dengan aplikasi pelaporan di SISCOBETI hasil Transfer Embrio (TE) , penjaringan dapat mulai dilakukan.


Tambah sumber Disnak Jatim, Sejauh ini pelaksanaan aplikasi Transfer Embrio (TE) di Jawa Timur sudah berjalan 187 aplikasi sampai dengan bulan Mei 2022. Diharapkan jumlah resipien Transfer embrio  bertambah dan tingkat keberhasilan Transfer Embrio (TE) semakin tinggi, kemudian penjaringan hasil Transfer Embrio (TE) tidak hanya dilaksanakan di BIB tetapi sektor pembibit sapi perah dan sapi potong mulai tertarik dan menjaring ternak hasil Tansfer Embrio sehingga ternak hasil aplikasi Transfer Embrio (TE) dapat mempercepat peningkatan mutu genetic sapi Indonesia. Banyaknya pembibit yang ikut serta dalam penjaringan ternak hasil Transfer Embrio (TE) menjadi daya tarik dan gairah peternak. 


"Transfer Embrio (TE) ini merupakan salah satu senjata pembentukan bibit ternak yang sudah dilakukan oleh Jawa Timur untuk berkontribusi terhadap produktifitas ternak Nasional," pungkasnya.

(RD)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini