Sumenep, Metro Jatim;
Tahun ini cuma ada beberapa pelabuhan yang akan direvitalisasi oleh pemerintah sangat minim. Hanya dua lokasi, yakni Pelabuhan Masakambing dan pelabuhan wisata sisi Talango.
Kabid sarana dan prasarana (Sarpras) untuk Keselamatan Transportasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman (DPRK) dan Perhubungan Sumenep Dadang Dedy Iskandar mengatakan, ada beberapa alasan yang menjadi pemicu minimnya jumlah pelabuhan yang akan direvitalisasi. Salah satunya karena anggaran sangat terbatas.
”Kalau dari APBD hanya dua lokasi. Pelabuhan Masakambing dan pelabuhan wisata baru sisi Talango,” katanya.
"Menurut Dadang, untuk Pelabuhan Masakambing disiapkan anggaran sekitar Rp 400 juta. Sementara, untuk pelabuhan wisata sisi Talango anggaran yang akan dialokasikan senilai Rp 1,5 miliar. ”Gimana lagi, karena kemampuan anggaran kita hanya segitu,” ujarnya.
Dadang menjelaskan, anggaran tambahan untuk revitalisasi pelabuhan juga datang dari Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jatim. Namun, institusinya belum tahu pasti berapa nominalnya. ”Sekarang kan masih awal tahun 2022. Yang dari BK saya tidak tahu yang dikucurkan berapa,” jelasnya.
Pihaknya berharap, semoga nominal dana BK Provinsi Jatim sangat diharapkan, agar banyak pelabuhan yang bisa direvitalisasi. Jika mengandalkan APBD, dipastikan tidak akan cukup. Apalagi sekarang masih pandemi. ”Ya begitulah kondisi sekarang. Perlu kami sampaikan, untuk pelabuhan wisata sisi Talango harus direvitalisasi. Sebab, yang sisi Kalianget sudah selesai,” pungkasnya. (YAKOEB)