Tulungagung, Metro Jatim;
Sulitnya pengairan dan masih maraknya hama tikus di area persawahan para petani di Desa Pakel Kecamatan Ngantru membuat gagal panen. Sangatlah disayangkan jika peristiwa ini tidak ditindaklanjuti, dikarenakan para petani akan merugi dengan adanya tidak bisa menikmati hasil panennya. Kegelisahan para petani ditengah tengah masa pandemi Covid-19 memang sangatlah miris sekali, mereka bingung untuk mencari solusinya.
Seperti halnya pernyataan Bapak Imam Masrofi selaku warga Desa Pakel, "Hasil panen kami memang gagal dikarenakan sulitnya pengairan dan adanya hama tikus yang merusaknya, sampai saat ini belum ada solusi," ungkapnya.
 |
| Imam Masrouf selaku warga Desa Pakel |
"Jika perihal seperti ini berkelanjutan maka yang rugi kami selaku para petani di Desa Pakel," lanjutya.
 |
| Kasenur selaku Kepala Desa Pakel |
"Ya mas memang benar banyak sekali hama tikus dan juga disini sulit pengairannya, akan tetapi dari pihak pemerintahan Desa Pakel sudah memberikan bantuan berupa obat, dilain sisi kami juga sudah melaksanakan gropyokan tapi yang namanya tikus tetap membandel," ucap Bapak Kasenur selaku Kepala Desa Pakel Kecamatan Ngantru saat dikonfirmasi pada hari Jum'at (16/7/2021).
Memang maraknya serangan hama tikus tidak hanya di area persawahan Desa Pakel saja, tetapi hampir ada juga di daerah lainnya. Sebenarnya mereka sudah memberitahukan kepada dinas pertanian akan tetapi belum juga ada tindakan lagi.
 |
| Mursalin selalu ketua RT. 02 RW. 02 Desa Pakel |
Bapak Mursalin selaku ketua RT. 02 RW. 02 Desa Pakel juga ikut menguatkan dengan pernyataan beliau di area pertanian sini memang banyak sekali hama tikus, pengairannya juga sangatlah sulit sekali.
Harapan Bapak Kasenur selaku Kepala Desa Pakel yaitu semoga dari pihak dinas Pertanian bisa memberikan sosialisasi ke para petani kami tentang solusi mengatasi hama tikus. Harapan para petani juga sama semoga cepat ada solusinya untuk mengatasi hama tikus beserta pengairannya.
(IRFAN)
