Ngawi, Metro Jatim;
Berbagai OPD di wilayah Kabupaten Ngawi sedang giat terjun ke kelompok yang ada di pedesaan maupun pinggiran kota untuk memberikan berbagai program melalui pelatihan dan ketrampilan yang bertujuan untuk memberikan dorongan peningkatan perekonomian.
Salah satunya Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Ngawi berupaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi pelaku budidaya pekarangan serta pangan. Dilaksanakan pada 18 s/d 20 Nopember 2020 di ATP Ngrambe. Kegiatan pelatihan peningkatan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan tersebut diikut kurang lebih 60 orang dari kelompok pelaku pekarangan pangan lestari terdiri dari kelompok PKK, Poktan dan penyuluh.
Seperti yang diterangkan Saiful, S.P. dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Karangploso Kota Malang, "Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (pasal 12), mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggungjawab atas ketersediaan pangan di daerah dan pengembangan produksi pangan lokal di daerah. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam dan berbasis potensi sumber daya lokal, salah satunya dengan pengoptimalan pemanfaatan lahan termasuk lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan potensi dan kearifan local guna mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif," ungkapnya.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan program yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka meningkatkan upaya meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dan meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok meliputi pembuatan kebun bibit dan demplot, kegiatan pertanaman, pasca panen dan pemasaran. Kebun bibit dibangun sebagai tempat produksi bibit tanaman yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bibit kelompok. Demplot berfungsi sebagai tempat usaha bersama untuk menghasilkan produk pangan yang berorientasi pasar dan sebagai lokasi percobaan, temu lapangan, serta tempat belajar. Kegiatan pertanaman dilakukan melalui budidaya berbagai komoditas pangan yang hasilnya digunakan untuk konsumsi anggota rumah tangga. Apabila terdapat kelebihan produksi dapat dijual sebagai tambahan pendapatan rumah tangga. Kegiatan pasca panen yang dilakukan ialah pengemasan hasil produksi dan pemasaran. (JM)