Museum & Purbakala Trinil Upaya Disparpora Pengembangan Wisata Berbasis Industri Batik Motif Fosil - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Kamis, 22 Oktober 2020

Museum & Purbakala Trinil Upaya Disparpora Pengembangan Wisata Berbasis Industri Batik Motif Fosil

 


Ngawi, Metro Jatim: 
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) bidang kebudayaan Ngawi menggelar pelatihan membatik pada warga masyarakat di sekitar tempat Wisata Purba di Aula Wisata Purbakala Trinil Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Ngawi Jawa Timur. Kegiatan berlangsung selama 4 hari, yakni dari tanggal 19 s/d 22 Oktober 2020. Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 peserta dari kalangan remaja dan ibu rumah tangga. Pelatihan tehnik dasar membatik yang diselenggarakan oleh bidang kebudayaan ini merupakan agenda program kerja untuk melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dengan tema “Perlindungan dan Pemeliharaan Musium Purbakala Trinil”, dan ini merupakan acara yang sangat berharga bagi para peserta pelatihan tehnik dasar membatik motif fosil yang dipadukan dengan daun sulur.



Enjang Pelangi dari UKM Batik Ngawi selaku instruktur dan narasumber banyak memberikan presentasi mendalam mengenai tehnik dasar membatik, canting tulis, menggambar pola dan menjabarkan arti motif fosil purbakala serta filosofi sehingga para peserta nantinya akan tahu ketika membuat batik, mereka akan mengerti makna motif batik yang dibuatnya sehingga akan menghasilkan produk batik unggulan yang bagus. "Saat ini cukup bagus dengan beragam jenis batik yang memiliki motif sekaligus menonjolkan ikon daerah Ngawi, tentunya akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Bisa dijadikan sebagai oleh-oleh serta terinpirasi dari berbagai macam fosil yang banyak ditemukan di situs trinil yang ada di wisata Musium Purbakala Trinil,“ terangnya.




Detempat terpisah, Zainal Fanani, S.Kom., M.T. selaku Kabid Kebudayaaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ngawi saat ditemui awak media Metro Jatim mengatakan, "Dengan diselenggarakannya pelatihan tehnik dasar membatik di tempat wisata Musium Purbakala Trinil Desa Kawu, salah satunya untuk mengenalkan potensi wisata sejarah penemuan manusia purba maupun gading gajah yang sudah mencapai ribuan tahun silam yang ditemukan oleh masyarakat sekitar diwilayah perairan bengawan solo. Selain itu pelatihan tehnik dasar membatik dengan motif fosil yang diselenggarakan bidang kebudayaan dan dikuti peserta dari masyarakat dilingkungan museum adalah agar para peserta lebih mendalami bentuk asli fosil seperti tulang atau gading dan daun sulur sebagai paduan kombinasi untuk dijadikan motif ciri khas ke daerahan khususnya Ngawi," terangnya.


Pembuatan batik motif fosil tersebut sebenarnya sudah banyak dibuat para pengerajin batik, namun hanya sebatas membuat, mereka jarang memahami filosofi tentang fosil, oleh karena itu dengan pelatihan dasar membatik motif fosil di lokasi wisata Museum Purbakala Trinil ini diharapkan para peserta dari lingkungan Trinil akan lebih tahu dan menyatukan imajinasinya pada saat menggoreskan canting pada kain yang dilukis untuk dijadikan batik motif fosil yang memiliki nilai seni unik dan akan menjadi daya tarik tersendiri para pencita batik atau para pembeli nantinya.




Lebih lanjut dijelaskan, "Para peserta pelatihan dasar membatik maupun warga sekitar akan didorong terus, pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah desa setempat yang akan memfasilitasi sarana prasarana sehingga masyarakat sekitar bisa membuat atau memproduksi batik motif fosil dan pengembangan kreatif bisa bekerja sama bidang ekraf Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora). Secara tidak langsung produk unggulan batik motif fosil yang dibuat secara langsung oleh masyarakat sekitar museum purbakala trinil akan menjadi destinasi wisata sehingga dengan sendirinya perekonomian masyarakat setempat akan meningkat," pungkasnya. (JM)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini