Almarhum Daniel Arisandi (tengah) saat aksi damai memperingati May Day di Kediri |
Kediri, Metro Jatim;
Kabar duka datang dari para aktifis Kediri Raya, Daniel Arisandi salah satu aktifis terbaik yang selalu memperjuangkan hak-hak "wong cilik" telah berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada Sabtu (02/04/20) dikarena sakit tumor otak yang telah lama dideritanya.
Nama Daniel Arisandi sudah tidak asing ditelinga para pejabat di Kediri Raya, sepak terjangnya dalam membela "wong cilik" sangat dikenal karena tidak mau diajak kompromi oleh pihak-pihak yang berseberangan dengannya. Meski dalam keadaan sakitpun masih peduli pada nasib ratusan "wong cilik" yang lahannya diserobot oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu sahabat baiknya yang selalu bersama Daniel Arisandi hadir dalam setiap aksi demontrasi, Roy Kurnia Irawan mengatakan, "Kami para aktifis di Kediri kehilangan seorang sosok aktifis yang berani bersuara lantang mengatakan kebenaran, beliau sering membantu "wong cilik" tanpa mengharap imbalan apapun, tidak pernah mau disuap oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan hal tersebut terlihat dari kehidupannya yang sangat sederhana kemana-mana sering dijemput pakai motor butut rekannya. Kehidupan yang sangat bersahaja tersebut justru membuat rekan aktifis merasa bangga dengan kepribadiannya," kata Bang Roy.
Saat beberapa bulan yang lalu baru keluar dari rumah sakit pun beliau sudah mengajak saya menyiapkan aksi damai membela ratusan petani yang lahannya diserobot oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, saat itu kami kerahkan ratusan massa mengepung kantor DPRD Kabupaten Kediri. Pada waktu itu sempat saya nasehati jika Mas Daniel jaga kesehatan karena baru pulang perawatan di rumah sakit. Lalu kemudian sempat dijawab "inilah jalan hidup saya bersama rakyat, saya bahagia bisa membantu mereka, Bang".
Lanjutnya, "Bahkan setelah aksi di DPRD Kabupaten Kediri, beliau juga masih telepon minta agar saya bisa meluangkan waktu untuk hadir saat audensi dengan kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri karena dari daerah lain mulai merebak virus covid-19, Mas Daniel ingin melihat kesiapan Dinas Kesehatan Kota Kediri dalam menyiapkan langkah antisipasi pencegahan covid-19, bahkan beliau meminta saat audensi dengan Kadinkes harus bisa menghadirkan seluruh kepala puskesmas sekota Kediri, saat itu beliau menanyakan kesiapan seluruh mobil ambulance milik puskesmas dan meminta agar saat wabah covid-19 masuk, jangan sampai APD para tenaga medis baik itu dari RSUD, Puskesmas milik pemerintah maupun klinik swasta harus tercukupi APD nya karena mereka garda terdepan dalam pencegahan covid-19," ungkap Bang Roy.
"Bayangkan saja, baru keluar rumah sakit saja beliau masih peduli pada keselamatan warga dan tenaga medis dalam mengantisipasi wabah covid-19. Sulit mencari aktifis seperti beliau yang benar-benar mendedikasikan hidupnya kepada kemanusian, tak kenal takut ancaman dari manapun, beliau sudah saya anggap adik sendiri dan sangat akrab dengan keluarga saya," ujar Bang Roy.
"Informasi yang saya dengar beliau sakit tumor otak tapi Mas Daniel selalu ceria, terseyum bahagia dan tidak pernah menunjukkan sakitnya itu. Saat beberapa minggu yang lalu beliau kembali jatuh sakit sempat saya telpon dan dijawab gak apa "ketua" (manggil saya dengan sebutan ketua) mungkin hanya terlalu capek, dan saat ini Mas Daniel sudah pergi meninggalkan kita semua untuk selamanya, mari bersama kita doakan semoga almarhum diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin," harap Bang Roy. (Red)