Sumenep, Metro Jatim;
Sejak ambruknya kantor perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Madura sampai saat ini sekolah tersebut tidak mempunyai ruang perpus, oleh karenanya sekolah tersebut membutuhkan perpustakaan untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
H. Durri, Kepala SDN Karang Nangka II kepada media mengatakan bahwa karena keterbatasan sarana dan prasarana sejak ambuknya ruang perpustakaan, pihak sekolah terpaksa menggunakan tempat belajar untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu di teras depan sekolah atau di emperan.
"Yang jelas proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak maksimal. Serta aktifitas guru menjadi terganggu, sebab PAUD merupakan jenjang pendidikan anak usia dini dalam bentuk pendidikan formal. Sedangkan kurikulam PAUD ditetapkan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu sekolah dasar (SD)," ungakpnya.
Kepala SDN Karang Nangka ll juga memohon kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep agar segala kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah tersebut supaya di fasilitasi, mengingat sekolahnya berposisi tepat di Jalan Raya kecamatan Rubaru.
"Juga kami sampaikan banyak terima kasih kepada dinas pendidikan yang telah memperhatikan SDN Karang Nangka II, tanpa dukungan dan perhatian dinas, maka sekolah kami tidak mungkin berjalan maksimal," tutupnya. (Yakoeb/Ais)
.jpeg)
