Aris, Kepala desa Wajak Lor |
Tulungagung, Metro Jatim;
Budidaya ikan koki di desa wajak lor Tulungagung dirintis sejak tahun 1986 sampai saat ini terus dilanjutkan dan menjadi mata pencaharian warganya.
Hampir mayoritas warga desa Wajak Lor membudidayakan ikan koki, dikarenakan bisa mengangkat perekonomian mereka juga.
Indukan ikan yang import sudah banyak yang bisa dicetak di desa wajak lor ini.
Aris selaku kepala desa Wajak Lor saat ditemui di kediamannya pada Jum'at,(31/01/2020) memaparkan, Bahwa budidaya ikan koki di desa kami ini pemasarannya udah sampai ekspor diantaranya ke Malaysia, dengan berbagai macam jenis diantaranya Ranco, Mutiara, Black moren, Double s, Friskel dan lain lain.
"Budidaya ikan koki bisa dirasakan hasilnya selama 6 sampai 10 bulan, laku dijual selama 1 sampai 3 bulan, budidaya ikan koki ini pun berjangka panjang " terang Aris.
Mengenai permodalan dari warga kebanyakan dari usaha mandiri yaitu dengan meminjam dana ke bank.
Untuk pelatihan budidaya ikan koki ini terkadang didatangkan nara sumber dari dinas terkait untuk menjelaskan tentang cara budidaya ikan koki yang efisien, dengan adanya acara pelatihan tersebut bisa memberikan semangat kepada warga yang pekerjaannya budidaya ikan koki.
Warga desa Wajak Lor bersaing ketat untuk menghasilkan kualitas ikan kokinya.
Aris sebagai kepala desa sekaligus pembudidaya ikan koki menyampaikan pesan kepada seluruh warganya, "Semoga budidaya ikan koki ini tidak akan punah sampai kapan pun dan semoga seluruh warganya tetap semangat untuk membudidayakan ikan koki ini," begitu harapnya. (Rahmad Irfani)