Supadi, Ksatria Kediri Bersama Sang Istri Saat Penyampaian Visi Misi Uji Publik Partai Gerindra |
Kediri, Metro Jatim;
Tidak diprediksi sebelumnya, pelaksanaan Rakorcabsus Uji Publik Partai Gerindra yang diikuti oleh 3 Bacalon Bupati Kediri 2020 yang dihadiri oleh ribuan kader militan Partai Gerindra Se-Kabupaten Kediri, berjalan seru, mulai dari pengurus DPC, PAC dan Pengurus Ranting serta kader lainnya terhipnotis oleh pemaparan visi misi Ksatria barat sungai, Supadi yang saat ini menjabat Kades Tarokan.
Ibarat permata yang masih terpendam. Kemunculan sosok Supadi pada Pelaksanaan Racorcabsus uji publik yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Balai Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem, Sabtu (25/01/2020) mulai jam 09.00 WIB seolah bisa menenggelamkan Bacalon Bupati lainnya dan membawa harapan bagi semua masyarakat Kediri.
Dengan disaksikan oleh ribuan pasang mata yang menatap tajam dan duduk termangu-mangu menyimak dan menjadi saksi hidup saat penyampaian Visi misi dan program Bacalon urutan ke 3.
Baru saja sepatah kata diucapkan olehnya, Ruangan seolah mau runtuh dengan suara tepuk tangan, yel yel.. Hidup Supadi.. Sudah saatnya Bupati dari Kulon kali dan tepuk tangan dari ribuan kader, malah anehnya pendukung dari Bacalon lainnya ikutan hanyut bertepuk tangan dan memberi suport.
Ini kejadian yang aneh tapi nyata di lokasi Rakorcabsus. Tanda-tanda apa ini sebenar yang akan terjadi di Kediri? Dalam awal pidatonya Supadi menyampaikan, "Semoga partai Gerindra hingga kini akan membawa manfaat kemajuan masyarakat Kabupaten Kediri. Tadi sudah diperkenalkan oleh beliau bapak Ketua H. Arif Junaidi, tapi saya juga mau memperkenalkan diri, kata orang, kalau tidak kenal maka tidak sayang," ucapnya.
"Nama saya Supadi.. simple.. Supadi.. Saya tanya mengapa dulu diberi nama Supadi, saya protes bapak/ibu kala itu, eh ternyata Supadi itu kalau saya mencalonkan sudah pasti jadi," tuturnya sambil memberi senyum yang langsung disambut tepuk tangan ribuan kader.
"Semoga dalam uji publik nanti partai Gerindra bisa mempertahankan rekomnya untuk saya maju Bupati Kediri 2021-2026. Saya berjanji, kalau Allah SWT menghendaki, saya siap untuk membesarkan partai Gerindra untuk menjadi nomer satu di Kabupaten Kediri," paparnya.
Lanjut Supadi, "Saya saat ini sebagai Kades Tarokan, ini tadi saya mengajak istri saya, keluarga bagi saya adalah nomer satu. Motto dalam hidup saya, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang banyak. Saya terpanggil disini sebagai putra asli Kediri, untuk ikut menyumbangkan pikiran, tenaga saya untuk memajukan Kediri lebih baik, ini istri tercinta saya, saya ini orang desa, orang kecil. Karena saya ini yang paling kecil, maka saya tau apa yang diinginkan orang kecil. Jadi misi kami kedepan akan mewujudkan Kabupaten Kediri yang sejahtera, adil makmur untuk semuanya," tegasnya.
Perhatian Supadi sangat besar untuk mengangkat masalah kesejahteraan rakyat kecil. "Untuk pedagang kaki 5, para pelaku UMKM, Para guru GTT, PTT, yang selama ini belum dapat perhatian Pemerintah. Terutama yang GTT, PTT yang selama ini hanya mendapat gaji 250 ribu per bulan, coba bayangkan gaji cuma 250 ribu sebulan, makanya saya memberanikan diri berdiri disini untuk mengangkat derajat saudara-saudara kita orang kecil. Didasari nanti birokrasi yang profesional dan bersih, bebas dari tekanan, rasa takut dari atasan karena sudah ditanamkan dengan niat yang suci untuk mengabdi pada masyarakat. Kita semua pelayan masyarakat, bukan ingin dilayani oleh masyarakat. Di birokrasi yang profesional adanya pakta integritas nanti kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh masyarakat," jlentrehnya lebih lanjut.
Menyinggung pelayanan publik, Supadi menjabarkan, "Selama ini yang masyarakat kediri keluhkan adalah pelayanan yang kurang maksimal, pelayanan yang muter-muter dan berbelit-belit, contohnya pelayanan di Dukcapil. Pelayanan di Dukcapil tidak perlu di Dukcapil. Cukup di Kecamatan saja satu hari jadi. Masyarakat jangan dipusingkan dengan masalah kecil," terangnya.
Menyangkut tentang perizinan, pria yang dikenal dermawan dan santun ini mengatakan, "Perizinan yang berbelit-belit dan membingungkan masyarakat akan kita hapus, kalau bisa satu hari jadinya ya harus satu hari jadi, jangan malah mempersulit investor masuk kediri," jelasnya.
Soal perkembangan era industri yang luar bisa pesatnya, Supadi juga menyorot dan mengaitkan dengan masalah kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. kita perlu SDM yang berkualitas tinggi, kita harus mengoptimalisasi pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial untuk masyarakat. Para guru tidak tetap (GTT) nanti bisa kita angkat menjadi ASN, kalau kesejahteraan guru baik saya yakin, mereka akan semangat untuk mendidik.
"Selain itu juga dipaparkan masalah APBD Kediri yang Silvanya sangat tinggi, ini merupakan problem besar. Coba bayangkan 600 milyar Itu sangat besar sekali. Ini harus kita kawal dulu APBD untuk rakyat, untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Masyarakat kediri masih sangat banyak yang memerlukan, coba bayangkan saja, anggaran sebesar 600 milyar tidak bisa diserap padahal masyarakat masih banyak yang membutuhkan," katanya sambil menggelengkan kepala.
"Kedepannya ADD semua desa akan kita tambahi, untuk melayani kesehatan, saya akan usahakan mobil siaga untuk semua desa di Kediri, ini semua uang rakyat, kita diberi amanah oleh rakyat. Kita harus dan wajib mensejahterakan seluruh masyarakat, kita harus melayani. Bukan malah sebaliknya minta untuk dilayani.
Masalah usaha masyarakat kecil, UMKM dan lainnya. Selama ini bantuan dana dan pelatihan ada tetapi keluhan yang timbul yakni kesulitan dalam pemasarannya, ini aneh juga kok problem yang ada malah pemasaran, ini harus segera dipecahkan," bebernya.
"Permasalahan yang sudah komplek di Kabupaten Kediri ini tidak akan berhenti jika pemimpinnya tidak peka, tidak peduli, tidak dibuka hatinya atas keadaan masyarakat yang sebenarnya." pungkasnya. (Rs'08)