Petani Resah Ribuan Tikus Serang Tanaman Padi Miliknya - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Sabtu, 18 Januari 2020

Petani Resah Ribuan Tikus Serang Tanaman Padi Miliknya


Ngawi, Metro Jatim;

Petani di Kabupaten Ngawi, resah terhadap hama tikus yang menyerang tanaman padi di sawah, dengan banyaknya hama yang menyerang tanaman padinya diperkirakan para petani akan merugi hingga ratusan ribu rupiah perhektar sawahnya.

Para petani berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas pertanian selaku Leading Sektor untuk ikut turun tangan  menghadapi hama tikus yang menyerang tanaman padi yang baru ditanam.


Sardi, salah seorang petani dari Desa Kasreman menjelaskan, “Dalam membrantas atau membasmi ribuan tikus yang memakan tanaman padi yang masih muda miliknya dan masyarakat disekitar sawah yang ada di desa Kasreman dengan dengan cara manual tidak akan bisa mengurangi tikus tikus yang berkeliaran sambil memakan batang padi mengingat jumlah tikus pada masa tanam sekarang jauh lebih banyak dibanding masa tanam sebelumnya,” terangnya.


“Kami berharap kepada Dinas Pertanian Ngawi agar bisa memberikan bantuan peralatan untuk membasmi tikus yang semakin merajalela,” harapnya.

 “Dulu pernah dibantu oleh dinas pertanian dengan pembasmi seperti petasan yang bisa mengeluarkan asap sehingga tikus mati dengan alat pembasmi. Jadi semisal ada peralatan pembasmi yang Saya gambarkan tadi maka petani disini tidak kualahan seperti sekarang ini dalam membasmi hama tikus,” jelasnya lebih lanjut Selasa (14/1/2020).

Selain itu juga dikatakan Kasno, salah satu petani di Desa Bulakan bahwa, meski sudah dilakukan gropyokan (bentuk upaya membasmi hama tikus yang dilakukan oleh petani), keberadaan tikus masih sangat mengkhawatirkan petani. “Biar di-gropyok masih ada saja. Petani akhirnya penuhi sawah mereka dengan air,” kata Kasno.

Sementara itu, petani di Desa Baderan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, melakukan gropyokan dengan menggunakan belerang yang dipanaskan dengan menggunakan gas LPG.
Warga Desa Baderan, Edi Suwarno mengatakan, bahwa warga di desanya berhasil mendapatkan satu karung tikus setiap gropyok, permasalahan hama tikus belum juga tuntas.
“Satu hari bisa dapat satu karung tikus kalau gropyok,” ujarnya.

Para petani di Ngawi berharap Dinas Pertanian Ngawi mau turun ke sawah warga untuk memberikan solusi menghadapi hama tikus merajalela yang  mengurangi hasil panen. (Jumadi) 

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini