Penemuan Mayat Hangus Terbakar, ini Faktanya - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Minggu, 26 Januari 2020

Penemuan Mayat Hangus Terbakar, ini Faktanya


Banyuwangi, Metro Jatim;

Berita hangat dikalangan masyarakat Banyuwangi atas penemuan mayat perempuan yang hangus terbakar di kebun kelapa milik warga setempat di Dusun Kedawung, Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pada Sabtu (25/1/2020), diduga dibakar dengan menggunakan lanjaran. Bahkan, lokasi kejadian sering dijadikan tempat pesta minuman keras (miras).

Rosidah gadis cantik asal desa  Kalipuro  harus berakhir dikobaran api yang berasal dari tumpukan lanjaran yang sudah tidak terpakai yang banyak ditemukan dibawah pohon kelapa, lanjaran atau bambu bambu kecil yang biasanya digunakan untuk menumpang tanaman seperti cabe dan kacang tapi kini lanjaran juga bisa menghabisi nyawa seseorang.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, pihak Kepolisian masih terus mendalami kasus ini. Berdasarkan hasil autopsi awal, luka bakar pada perempuan yang terbakar itu mencapai 98 persen.

“Korban diduga dibakar dengan bambu kecil atau lanjaran yang ada di tempat itu,” ucap Kapolresta Banyuwangi, pada Sabtu (25/1/2020) kemarin.

Akibat kobaran api yang membumbung tinggi. Sehingga mengakibatkan sejumlah daun lahan kelapa ikut layu. Dalam olah TKP, Polisi berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa helm berwarna merah muda, topi, sandal, dan 9 biji kancing jaket serta sebuah jam tangan di sekitar lokasi.

Saikoni (60) warga setempat yang pertama kali menemukan mayat terbakar di kebun kelapa mengaku dirinya tidak sengaja setelah melihat tumpukan bambu yang sebelumnya masih dalam keadaan utuh tau tau sudah habis terbakar sudah menjadi abu,sekira pukul 07.00 WIB pagi.

Dirinya curiga dengan tumpukan bambu yang sehari sebelumnya masih utuh itu kini sudah menjadi arang. Ketika dihampiri, api sudah tidak menyala dan sisa pembakaran itu sedikit hangat.

“Begitu ketemu itu, Saya tidak mengabarkan kepada orang lain, karena saya masih takut dan syok. Saya kira hanyalah bekas pembakaran di kebun untuk membakar sisa-sisa pertanian. Setelah saya periksa ternyata itu bukan kayu, tapi kaki manusia,” ucap Saikoni kepada wartawan, pada Sabtu (25/1/2020) malam.

Saikoni, seorang penjaga kebun tersebut mengatakan, bila malam hari selain sepi, kebun kelapa itu jauh dari pemukiman warga sering dijadikan tempat nongkrong oleh muda-mudi.

“Kalau malam itu selain laki-laki dan perempuan, bahkan waria. Kebanyakan orang luar kampung sini yang datang ke kebun itu. Kadang ya minum-minuman di sana, sampai menggelar tikar begitu,” jelas Saikoni.

Hingga saat ini, aparat Polresta Banyuwangi telah mengajukan autopsi terhadap jasad korban. Pasalnya, kondisi tubuhnya sudah sulit dikenali. Sementara itu, polisi masih menelusuri identitas korban dengan meminta bantuan kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim. (AGUS SALIM)

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini