Kediri, Metro Jatim;
Suasana Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang biasanya tentram dan damai, Rabu (30/10), tiba-tiba tampak ramai. Bahkan warga desa yang biasanya sibuk bekerja, mereka sejak pagi terlihat berkumpul di balai desa.
Menariknya, sekitar jam 12.00 ada ratusan warga yang menamakan diri sebagai generasi biru, dengan mengenakan kostum berwarna biru itu dengan kompak dan secara bersama-sama berjalan kaki beriringan menuju kantor desa.
Menurut Shobihul Huda, kedatangan mereka tersebut bukan untuk berdemo, melainkan mensukseskan pelaksanaan pilkades serentak di desanya.
“Kami sudah sepakat untuk mensukseskan pilkades dengan damai dan demokratis. Makanya kami berjalan bersama tanpa pandang bulu status maupun jabatan, semuanya memiliki hak sama untuk menentukan nasib pilihan sesuai hati nuraninya,” ujarnya.
Seperti diketahui, di wilayah Kabupaten Kediri dilakukan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) Serentak 2019 yang diikuti oleh 254 desa yang tersebar di 26 kecamatan. Salah satu desa yang mengikuti pilkades serentak tersebut yakni Desa Turus, Kecamatan Gurah.
Dalam pesta demokrasi yang berlangsung damai ini, warga Turus secara demokratis memilih dua putra terbaik desa untuk memimpin enam tahun kedepan.
Kedua calon tersebut masing-masing, Hisbulloh Huda dengan nomor urut 1, dan Budi Santoso (Incumbent) yang merupakan calon dari incumbent dengan nomor urut 2.
Yang menarik, meskipun penghitungan suara belum selesai, dan perolehan suaranya terlihat selisih jauh antar calon, namun keduanya tetap duduk berdampingan mengikuti jalannya penghitungan suara hingga selesai. Bahkan kedua kandidat malah mendekatkan kursi yang awalnya berjauhan.
Warga yang melihat penghitungan suara juga dibuat riuh ketika Budi Santoso mendatangi rivalnya dan memberikan rokok, lalu menyalakan korek untuk Hisbulloh Huda.
Setelah dilaksanakan pemungutan dan penghitungan suara, akhirnya kandidat nomor urut satu berhasil mendapatkan suara sebanyak 218. Sedangkan calon kades nomor urut dua memperoleh 1.680 suara.
Dengan demikian, Budi Santoso kembali mendapatkan amanah dari warga untuk memimpin Desa Turus pada jabatan kedua, yaitu periode 2020-2026.
Ketua Panitia Pilkades, Moh. Nur Hudi seusai penghitungan suara mengumumkan, dari 1.921 warga yang datang menggunakan hak pilihnya, terdapat sebanyak 1.836 sah. Sedangkan jumlah surat suara tidak sah sebanyak 23 kartu suara.
Sementara itu, Budi Santoso, Kepala Desa Turus terpilih mengucapkan terima kasih atas dukungan dan amanah warga untuk kembali memimpin desa tercinta ini enam tahun ke depan. Menurutnya, kemenangan tersebut merupakan kemenangan seluruh warga masyarakat Desa Turus yang patut disyukuri.
“Mari bersama-sama bersyukur dan berdo’a serta bergotong royong membangun Desa Turus tercinta. Sekarang sudah tidak ada lagi nomor satu atau nomor dua, tetapi yang ada adalah nomor tiga, yaitu Persatuan Indonesia,” ungkap Budi Santoso yang terkenal dengan jargon Turus Bisa !.
Seusai memberikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Budi Santoso sebagai Kepala Desa Turus pada jabatan keduanya ini, ratusan simpatisan dan pendukung kades itu langsung berkonvoi keliling kampung sebagai bentuk kebahagiaan bersama. (Jay)