Ngawi, Metro Jatim;
Untuk mempertahankan tradisi dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, warga Desa Pangkur kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi Jawa Timur Menggelar Bersih Desa atau Dusun Kegiatan digelar setelah masa panen pertama dan rangkaian bersih Desa atau Dusun diawali dengan bersih-bersih lingkungan dan makam. pada Senen wage (17/08/2019).
Untuk memeriahkan acara bersih dusun Pangkur dan Serenan yang diselenggarakan setiap tahun sekali, oleh warga masyarakat setempat pada selesainya masa panen pertama, warga secara gotong- royong mengadakan kegiatan nyadranan atau bersih dusun dengan agenda acara, pengajian membaca ayat-ayat suci Al Quran serta dilanjutkan pentas kesenian wayang kulit diiringi pengerawit dari warga desa setempat hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil panen yang didapat.
"Selain itu, untuk menampilkan potensi wisata berbasis kearifan lokal seperti halnya bersih desa dapat meningkatkan daya tarik wisata di wilayah tersebut,” terang Kades Plt Sukadi
Llebih lanjut, "Dengan ditampilkannya wayang kulit dengan lakon “Gatut Koco Jedi” bahwa kayangan Suroloyo diserang oleh raja raksasa dan semua dewa kalah, akhirnya dewa punya jago bayi dengan nama Tetuko putra dari Werkudara, sebelum menghadapi peperangan dengan para raksasa Tetuko di jedi di kawah Condrodimuko, dan menjadi dewasa diberi nama Gatutkaca, akirnya para raksasa takut serta kalah dengan Gatutkaca, “ jelas Sukadi.
Upacara adat bersi dusun diadakan di makam dusun pangkur dan seren mempunyai pengaruh muslim kuat, serta kebudayaan upacara adat bersih desa diadakan di makam dan balai desa Adapun isinya adalah doa untuk memohon keberkahan dan keselematan untuk semua masyarakat. (Fajar)