Rusunawa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek |
Trenggalek, Metro Jatim;
Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur kurang diminati para nelayan. Dalam hal ini dibuktikan sedikitnya para nelayan yang menempati rusunawa.
Gion warga setempat menuturkan, masyarakat nelayan banyak yang tidak mau menempati rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) karena dinilai tidak cocok dengan keseharian kerja nelayan, dan nelayan memilih tetap tinggal di tempat tinggal yang lama, ungkapnya Rabu (31/7).
"Rusunawa itu identik dengan kalangan para pekerja pabrik dan tidak cocok untuk nelayan," imbuhnya.
"Masyarakat nelayan berharap terhadap pemerintah daerah bisa membuat rumah rakyat yang cocok dengan karakter para nelayan sehingga nelayan semuanya bisa menempati, bukan rusunawa," tandasnya.
Selanjutnya, "Rusunawa yang saat ini sudah dibangun lebih cocok dipakai sebagai sarana penunjang pariwisata sehingga tidak sia sia anggaran Milyaran rupiah yang digunakan untuk pembangunan Rusunawa," tuturnya.
Terpisah, S Akbar Abas Mantan Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek mengungkapkan, "Pembangunan rusunawa prigi Kecamatan watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang menelan biaya puluhan milyar rupiah, kurang berfungsi untuk masyarakat nelayan banyak yang tidak mau menempati dan sampai sekarang yang ditempati total ada 48 lokasi," ungkapnya.
"Kalau memang tidak difungsikan sebaiknya Pemda mengambil agar bisa difungsikan serta bermanfaat dan bangunan tidak rusak. Selanjutnya bisa di gunakan untuk hotel atau bisa dibuat untuk tempat pemusatan latihan olaraga untuk melakukan TC, sarana prasarana olaraga di Prigi," tambahnya.
Kemudian, bisa untuk tempat obyek wisata laut dan juga wisata olaraga, dan ini nanti bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara otomatis akan meningkatkan PAD.
Lebih lanjut, "Khusus untuk nelayan yang berdomisili di tempat wisata kampung baru, lahan bisa ditata untuk lahan pengembangan pariwisata nelayan dan bisa dicarikan lahan satu blok dilahan perhutani yang bisa dibangun dan ditempati oleh para nelayan. Pemerintah harus punya solosi untuk memikirkan rakyatnya," tukasnya.
"Dalam hal ini Saya menilai model rusunawa memang tidak cocok untuk nelayan Prigi. Lebih baik Pemda menyiapkan lahannya dan bisa koordinasi dengan perhutani biar nelayan membangun rumah sendiri atau bisa minta bantuan ke kementrian PUPR," pungkasnya. (Hard/Sum)