Bojonegoro, Metro Jatim;
Persoalan pengelolaan sampah hingga sampai saat ini masih menjadi perhatian berbagai pihak, baik secara pengolahan dan pemanfaatannya dikalangan masyarakat masih belum tertangani secara optimal.
Alhasil dengan minimnya pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah masih memberikan dampak yang buruk dalam hal lingkungan, sosial, dan kesehatan.
Jumlah produksi sampah nasional saat ini bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan, sebab tidak disertai adanya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
Terkait hal ini, dalam rangka rangkaian kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 105 tahun 2019, Kodim 0813 Bojonegoro menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan pelatihan pemanfaatan dan pengolahan bank sampah berbasis masyarakat, di balai desa setempat, Selasa (23/07).
Kegiatan yang diikuti sekitar 50 warga Desa Tondomulo, dibuka langsung oleh Kepala Desa Tondomulo, Kedungadem, Bojonegoro.
Sementara itu, Samsul, Ketua Paguyuban Bank Sampah Bojonegoro selaku pemateri dalam acara ini menjelaskan bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat saat ini menjadi agenda utama dalam program pengelolaan sampah nasional yang melibatkan masyarakat secara langsung sebagai langkah mengurangi dan mendaur ulang sampah.
Dalam sambutannya mengatakan bahwa pembinaan melalui sosialisasi pengolahan sampah berbasis masyarakat ini sangat penting dalam rangka menjaga lingkungan agar tetap bersih, asri, dan sehat.
"Harapan saya agar warga Desa Tondomulo dapat menerima materi pelatihan ini, sehingga dapat memanfaatkan sampah sebagai nilai ekonomis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan juga kebersihan di desa," tegasnya.
"Jelas dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sampah. Sehingga dapat memberikan nilai ekonomis dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Samsul mengatakan bahwa harus dibentuk juga kepengurusan bank sampah di desa, sehingga di setiap rumah warga tersedia bak-bak sampah yang berbeda. Hal ini, agar masyarakat dapat membedakan mana sampah kering dan sampah basah.
"Berbagai macam hasil pengolahan sampah ini memberikan hasil yang signifikan dalam hal mengurangi juga menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, seperti pupuk kompos salah satunya," pungkasnya.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan bank sampah desa dan diikuti dengan antusias tinggi warga Tondomulo Desa Kedungadem, Bojonegoro. (Gik/Ardityya)