Ribuan warga Blitar berkumpul di halaman makam Bung Karno, Kamis (20/06) sore untuk mengikuti kenduri 1.000 tumpeng dalam rangka haul Bung Karno ke-49. Kenduri ini rutin digelar tiap tahun oleh Pemerintah Kota Blitar.
Pada acara itu dihadiri sejumlah pejabat Forkopimda Kota Blitar, yakni Plt Wali Kota Blitar, Bupati Blitar, serta putri Bung Karno Sukmawati Soekarno Putri beserta rombongan. Sekitar 1.000 tumpeng tersebut dijajar di sepanjang jalan sekitar 2 kilometer mulai dari Istana Gebang menuju ke kompleks Makam Bung Karno.
Ditemui usai kenduri, Plt Walikota Blitar, Santoso mengatakan, peringatan haul ini juga sebagai bentuk kongkrit betapa rindunya masyarakat Blitar Raya atas kepemimpinan dan ketauladanan Bung Karno sebagai bapak bangsa dan pendiri negara republik Indonesia ini. Dimana disaat negara menghadapi ujian dan tantangan yang berat seperti saat ini, sosok seperti Bung Karno diharapkan dan didambakan kepemimpinanya ditinjukkan semua Kepala Daerah untuk bisa menegakkan NKRI dalam berbagai even,.
"Harapannya masyarakat semakin membuka mata hatinya, bahwa apa yang telah diajarkan Bung Karno yang berasal dari Blitar ini ternyata benar-benar hebat. Dengan konsepnya pancasila ini mampu menyatukan kembali disaat negara dan bangsa dihadapkan dengan tantangan dan ujian," ujarnya.
Menurutnya, terkait kebhinekaan, kesatuan, dan kegotongroyongan, serta semuanya diuji. Ketika kembali ke butir-butir pancasila yang dirumuskan Bung Karno, dipastikan semua bisa berjalan dengan aman, tertib, sesuai yang diharapkan.
Selain itu, dikatakannya, haul Bung Karno ini juga menjadi momentum untuk menjalin persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat harus menjunjung tinggi semangat Bhineka Tunggal Ika.
"Tumpeng ini sebagai simbol persatuan dan gotong-royong. Kami berharap masyarakat terus meneladani ajaran-ajaran Bung Karno untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," harapnya.
Sementara itu, kegiatan haul Bung Karno tak hanya acara kenduri 1.000 tumpeng. Namun pagi harinya, panitia sudah menyelenggarakan acara semaan Alquran, manakiban, tabarakan, dan doa lintas agama. Sore harinya, panitia menyelenggarakan pembacaan yasin dan tahlil di Istana Gebang.
"Jumat (21/06) dilakukan ziarah ke makam Bung Karno," kata Heru Santoso, Ketua Panitia Pelaksana Haul ke-49 Bung Karno.
Dijelaskannya, sejumlah tumpeng merupakan sumbangan dari masyarakat, RT, RW, kelurahan, kecamatan, pelaku usaha, sekolah, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Acara ini untuk mendoakan arwah Bung Karno sekaligus rasa wujud syukur masyarakat ke Tuhan YME.
"Acara ini juga bentuk wujud syukur kami kepada Tuhan YME. Selain pengagum Bung Karno, sebagian masyarakat Kota Blitar bisa menghidupi keluarga dengan keberadaan Makam Bung Karno," pungkasnya. (HMS-Tut)