Misdi, Kakak korban saat berada di rumah adiknya. |
Banyuwangi, Metro Jatim;
Wagiran (50th) warga desa Jambewangi yang hilang sampai saat ini belum ditemukan karena terseret derasnya arus pantai Rajek Wesi.
Kejadian berawal dari tiga saudara yang mempunyai keinginan untuk memancing ikan di wilayah laut selatan tempatnya dikawasan pantai Rajek Wesi kecamatan Pesangaran, pada Rabu, (17/04/2019).
Untuk mencari informasi lebih lanjut media Metro Jatim mendatangi kakak korban Misdi warga RT/RW 48/18 dusun Sumberwadung desa Kaligondo kecamatan Genteng, Jumat malam 18/04/2019, dikediaman Wagiran korban yang hayut karena keganasan ombak pantai selatan.
Saat ditemui Misdi menyampaikan, awal mula kejadian yang menimpa adiknya saat memancing di pantai tersebut.
"Sehabis saya datang dari tempat lemungutan suara, TPS sekitar pukul 02.30 WIB, Wagiran menemui saya untuk memancing ke pantai Rajek Wesi kami pun tampa berpikir pajang langsung segera berangkat dari rumah sekitar pukul 03 wib bersama tiga orang, saya sendiri, Wagiran, dan Pak Men," ucap Misdi.
"Pukul 20.00 WIB saya sampai di pantai setelah itu kami bertiga melanjutkan dengan berjalan kaki ke lokasi, sesampai dilokasi kami pun tidak langsung memancing karena air lautnya saat itu masih pasang," kata Misdi.
Sekitar 01.00 WIB air laut mulai surut Misdi bersama kedua saudaranya mulai bersiap siap untuk mancing.
"Sekitar jam 1 malam kami bertiga mulai mencari tempat memancing, memang lokasi kami memancing batu karang, sebenarnya kami berdekatan kurang lebih sekitar 20 meter dari tempat Wagiran, dengan tepat saya mancing, cuma posisi Wagiran dibawah dekat dengan permukaan air laut kurang lebih 1 meter, kalau saya hampir 3 meteran," ucap Misdi.
Dengan isak tangis Misdi yang saat itu sudah berada dirumah Wagiran dengan dikerumuni warga yang ingin mendengarkan cerita langsung kejadian yang menimpa adik kandungnya, Misdi pun membeberkan kronologisnya.
"Saya sudah mengingatkan Wagiran agar supaya menjauh untuk mundur karena ombaknya sangat besar, baru saja saya teriak wagiran sudah dihantam ombak yang pertama sehinga terpeleset kakinya terpelintir dan jatuh disaat mau bangun ombak kedua menghantam dan menyeret Wagiran," kata Misdi.
Upaya Misdi untuk menyelamatkan Wagiran saat itu hanya bisa memantau sambil terus mengarahkan lampu senter yang dibawanya dari rumahnya.
"Setelah ombak yang ketiga menghantam, wagiran terseret arus agak ke tengah, Wagiran sempat teriak minta tolong, piye aku iki kang tulungano masudnya bagi mana saya ini mas saya minta tolong, sayapun menjawab piye aku, aku yo ora wani rono, maksudnya bagaimana saya saya ya gak berani kesitu," kata Misdi.
Misdi bersama Men berupaya untuk menolong dengan mengunakan tali tampar yang dibawanya dari rumah, disaat tali mau dilempar kearah Wagiran tiba tiba ombak keempat menghantam dan menggulung Wagiran dan tidak kelihatan lagi.
"Disaat saya sama Men masih mengikat batu untuk saya lempar kearah Wagiran tiba tiba ombak besar menghatam dan mengulung, setelah itu sudah tidak kelihatan lagi, saya panik terus mencari dengan mengunakan lampu senter namun adik saya gak saya temukan," ucap Misdi.
Sampai berita ini ditayangkan Wagiran masih belum ditemukan. (Agus Salim)