Banyuwangi, Metro Jatim;
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Banyuwangi bersama Klinik dr. Didik Sulasmono (KDS), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Cabang Banyuwangi, SEFter dan kalangan Pers Banyuwangi, menggelar bhakti sosial pemeriksaan kesehatan, pengobatan & therapi tibbun Nabi secara gratis, Jumat (11/1/19).
Sedangkan sasaran pengobatan gratis ini adalah warga binaan serta warga masyarakat sekitar kantor Lapas yang beralamat di JL Letkol Istiqlah, barat RSUD Blambangan Banyuwangi. Diperkirakan, durasi waktu aksi kemanusiaan ini sekitar kurang lebih 3 jam.
"Mengingat pelaksanaannya hari Jumat, jika kita mulai pukul 8 pagi, paling tidak pukul 11.00 WIB sudah harus finish," ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Ketut Akbar Herry Achjar.
Dikatakan Ketut Akbar, panggilan akrab Kalapas asli Banyuwangi ini, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas kepedulian Klinik Pratama dr. Didik Sulasmono dan jajaran PPNI Cabang Banyuwangi serta kalangan pers yang menyempatkan diri melakukan bhakti sosial pengobatan gratis tersebut.
"Semoga amalan baik rekan rekan semuanya diberikan balasan setimpal oleh Tuhan Yang Maha Esa," ungkap Ketut Akbar didampingi Ka. KPLP Yusuf Purwadi dan Kasie Pembinaan Sunaryo.
Sementara dr. Didik Sulasmono selaku Direktur KDS yang kantor prakteknya berada di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi menyatakan, bahwa apa yang dia lakukan tersebut merupakan bahagian dari kewajiban dirinya kepada sesama.
"Alhamdulillah, kebetulan saya ini menjadi dokter dan bisa melakukan pengobatan untuk sesama," lontarnya dengan nada guyon kepada media ini.
Sementara jajaran PPNI Cabang Banyuwangi melalui salah satu pengurusnya Joko Setiono S.Kep SHt, senada dengan dr. Didik Sulasmono, prinsip pihaknya pasti bakal ikut turun jika ada bhakti sosial terkait dengan pengobatan untuk sesama.
"Kami akan turun bersama 10 personil anggota PPNI dan menerjunkan 4 SEFter untuk agenda pengobatan gratis di Lapas Banyuwangi," cetus Joko Setiono.
Dari KDS sendiri, sebagaimana disampaikan kepada media ini, akan menurunkan 2 dokter, 2 bidan, 2 perawat, 3 petugas obat, 3 tenaga tibb nabawi dan 3 petugas umum. "Kita turun team full pak," pungkas dr. Didik Sulasmono. (Agus)