Ngawi, Metro Jatim;
Puluhan wartawan di Ngawi dibawah teriknya matahari melakukan long march dari Alun alun Merdeka Ngawi menuju Posko pemenangan Prabowo di Jl M.H. Thamrin sekertariatan Tim pemenangan Prabowo Sandi, dilanjutkan menuju patung Gading perempatan Kartonyono melakukan demo memprotes pernyataan capres nomor 2, Prabowo Subianto, yang dianggap menghina profesi wartawan.
Tudingan bahwa wartawan dan media sebagai antek pemecah belah NKRI, karena tidak semuanya turut menyiarkan agenda yang disukai Prabowo, tidak bisa mereka terima “Kami dari Elemen Wartawan Bumi Orek’-orek yang tergabung Persatuan Wartawan Ngawi (PWN) menuntut Prabowo menyatakan permintaan maafnya,” kata Didik Purwanto, selaku koordinator aksi yang juga seorang wartawan media online.
Didik Purwanto, mewakili teman - temannya mengajak Prabowo untuk mengerti tugas sebagai jurnalis dan meletakkan ketidak puasannya atas pemberitaan media pada koridor yang proporsional. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hak jawab bahkan mengadu ke dewan Pers. “Sebagai tokoh publik apalagi calon presiden, semestinya memberikan pernyataan yang tidak menghina profesi jurnalis,” ujarnya.
Puluhan wartawan yang tergabung Persatuan Wartawan Ngawi (PWN) setelah melakukan Orasinya di posko pemenangan Prabowo Sandi di Jalan M H Thamrin, diterima oleh Suratno Ketua Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, para wartawan pun menyampaikan rasa kekecewaanya atas peryataan Prabowo Subianto Capres no urut 2, yang melecehkan pekerja sebagai kulitinta, Wartawan yang melakukan aksinya ini juga membawa serta spanduk diantaranya berisi : "Jurnalis Bukan Antek Pemecah Belah NKRI", "Prabowo Harus Minta Maaf”, "Kami Jurnalis, Bukan Teroris", dan beberapa ungkapan lain yang menunjukkan protes pada pernyataan Prabowo.
Suratno menyatakan akan menyampaikan aspirasi para wartawan Ngawi ini. Dia menyatakan tugas seorang wartawan menyampaikan informasi secara utuh, tidak ditunggangi kepentingan dan harus berjuang demi kepentingan masyarakat banyak. “Saya akan sampaikan perminataan dari saudara-saudara semuanya ini,” katanya.
Aksi para wartawan ini mendapatkan pengawalan cukup ketat dari aparat Polres Ngawi dan sedikitnya merepotkan arus lalulintas sedikit terhambat dan menjadi perhatiahan masyarakat yang melintas di sepanjang jalan menuju Patung Gading Perempatan Kartonyono, aksi demo ini berlansung hampir 2 jam dan selesai pukul 13.30 WIB. (Jumadi)