Ngawi, Metro Jatim;
Dinas perternakan ngawi mengambil langkah tepat dalam melaksanakan sosialisasi pada kelompok peternak sapi peranakan ongole (PO) sebelum memberikan bantuan ke masyarakat kelompok peternak sapi yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCHT) 2018.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya penetepan peraturan mentri keuangan tentang sumber dana DBHCHT, yang mengalami sedikit adanya perubahan. Dengan ketentuan tersebut Dinas Peternakan kabupaten ngawi sang at extra hati - hati, sehingga para anggota kelompok ternak yang akan menerima bisa melaksanakan program ini dengan baik dan tepat sasaran.
"Dinas peternakan memberikan stimulan kepada kelompok peternak sapi jenis Ongole, diharapkan bisa menjalankan pengembang biakan dengan baik dan program swasembada daging akan terpenuhi, sehingga perekonomian masyarakat bisa terangkat," kata Indah, KABID Peternakan Kabupaten Ngawi.
Lebih lanjut iya juga menjelaskan bantuan bibit sapi Ongole ini sangat cocok dengan kondisi iklim tropis dan sapi jenis tersebut mempunyai ketahanan tubuh yang baik serta mempunyai tingkat fertilitas yang cukup dan pemeliharaanya sangat mudah tidak menuntut terlalu tinggi reproduksinya.
"Bantuan bibit ternak sapi PO diberikan kepada Masyarakat/kelompok “Tani Jaya” Desa Ploso Lor Kecamatan Karangjati tidak boleh di jual tanpa ada alasan yang jelas serta wajib untuk dipelihara dan dikembangkan untuk menambah kebutuhan ekonomi khususnya pada masyarakat. Yang tergabung pada kelompok Tani Jaya Desa Ploso dan wajib melaporkan perkembanganya setiap 3 bulan sekali," pungkasnya. (Jm)