Banyuwangi, Metro Jatim;
Sabtu malam Minggu, 06 Oktober 2018 Festival ‘Arung Kanal 2018’ di Tanjungrejo, Kebondalem, Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju puncak kegiatan. Tidak tanggung tanggung kontes festival Arung Kanal tahun ini sangat luar biasa, tidak main-main apa yang dikaryakan melalui kreativitas seninya betul-betul bernilai tinggi. Perahu atau kapal yang dihiasi menyerupai bentuk aslinya dengan ukuran yang hampir sama ditampilkan di atas aliran sungai Tanjungrejo sedikitnya 9 buah replika perahu atau kapal yang turut andil menjadi peserta festival.
Perahu atau kapal yang siap tampil unjuk kebolehan saat dipertontonkan dan diperlombakan untuk dinilai keindahan dalam kontes kali ini adalah kreativitas seninya. Beberapa perahu atau kapal yang diperlombakan malam itu sangat berbeda beda bentuk dan modelnya, mulai dari bentuk kapal perompak atau bajak laut hingga kapal perang. Masing kapal di berirama seperti KM Panda Indonesia, KM Damar Bumi Mojosari, KM Star Cruise Indonesia, KM Perang AL, KM Bima Sakti, KM The Pirate Boy, KM Evolution 2, dan KM Tanjung Sakti.
Media Metro Jatim melihat dalam kontes festival arung kanal tahun ini memang luar biasa, kegiatan yang diadakan setiap 2 tahunan bisa menghipnotis para pengunjung hingga harus berhimpitan hanya untuk menyaksikan atraksi. Setiap peserta lomba dengan cara menampilkan musik dengan yang dinyanyikan oleh artis lokal Banyuwangi yang berada di geladak kapal yang sedang menyusuri alur sungai Tanjungrejo, puluhan ribu pengunjung yang memadati lokasi acara yang berada di aliran sungai Tanjungrejo hingga jalan harus dialihkan untuk antisipasi kemacetan lalulintas. Atraksi yang dilakukan setiap peserta lomba membuat para pengunjung terpesona melihat kemegahan dan keindahan karya seni yang ditampilkan oleh para peserta.
Puncak acara festival arung kanal kali ini di hadiri Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko beserta Forpimka Kecamatan Bangorejo dan Forpimda Kabupaten Banyuwangi. Sementara pelepasan peserta lomba secara simbolis dilakukan tarian ''Mbalang Apem".
“Saya mengharapkan perhatian kepada pihak Pemkab Banyuwangi untuk turut serta melestarikan warisan budaya lokal yang mungkin di Indonesia cuma ada di Banyuwangi saja, saya juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat langsung untuk membantu jalannya acara arung kanal hingga sukses, dan saya menggarap semua pihak untuk menjaga atau 'nguri uri' warisan budaya leluhur dari nenek moyang perupa tradisi 'Arung Kanal' yang seperti malam ini kita lihat bersama,’’ tutur Syaman, ketua panitia ‘Arung Kanal’ saat dikonfirmasi media Metro Jatim dilokasi kegiatan. (Agus)