Ngawi, Metro Jatim;
Pekerjaan proyek rehabilitasi saluran spool kota Kecamatan Ngawi tepatnya di ketonggo Desa Beran yang dikerjakan oleh CV. TIRTA BUANA mendapat sorotan dari kalangan masyarakat dan anggota komisi IV DPRD Ngawi paska sidak dilokasi. Pekerjaan yang baru selesai pertengahan bulan September lalu kondisinya sangat memperhatinkan.
Diduga pekerjaan tidak sesuai dengan volume spek maupun bestek yang diharapkan dari tujuan program PUPR bidang pengairan. Rehabilitasi saluran spool kota yang menelan biaya Rp 397.419.000 sesuai nomor Surat Perintah Kerja (SPK) 050/3199/404.103/2018 sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2018 yang di gelontorkan melalui APBD. Pekerjaan terkesan asal-asalan seperti yang terlihat dilokasi pekerjaan paska sidak rombongan dari komisi IV DPRD Ngawi.
"Dalam pekerjaan pada dinding cor terlihat kurang rata, ketebalan pada dinding cor menurut spek 20cm disitu terlihat kurang dari 20cm. Posisi diluar pasang batu raen dan pemasangangan batu raen penahan tanah terkesan asal-asalan sehingga hasilnya tidak rapi, mudah retak, batu raen banyak yang lepas. Ini diduga campuran semen pasir (PC) tidak ada takaran menurut spek. Sehingga kulitas produk pembangunan rehabilitas saluran spool kota diperkirakan tidak lama akan mengalami kerusakan kembali. Hal ini disebabkan minimnya pengawas dari pihak konsultan yang di tunjuk untuk mendampingi pelaksana proyek rehabilitasi saluran spool kota," terang seorang anggota LSM yang enggan disebut namanya, kebetulan pada paska sidak komisi IV DPRD Ngawi, Kamis 11/10/2018, turut hadir.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan dengan kondisi pekerjaan rehabilitas saluran spool kondisinya memperhatinkan, ironisnya pihak komisi IV DPRD Ngawi terkesan landai saja tanpa adanya teguran keras pada pihak pelaksana proyek maupun pada pengawas konsultan yang ditunjuk. (JM)