Ngawi, Metro Jatim:
Dinas Kesehatan kabupaten Ngawi melalui Workshop Publik Private Mik (PPM) dan tata laksana TBC dengan Strategi Dots, Acara digelar selama 2 hari di Room Kresna rumah makan Notosuman Selasa 18/09/2018, kegiatan yang dihadiri kurang lebih 50 orang dari berbagai lembaga dan profesi turut hadir melalui perwakilan Dokter Indonesia (DI) Dokter Praktek Mandiri, (DPM) Ikatan, Klinik Swasta, (IKS) Organisasi Profesi Analis (OPA), Apoteker, Ikatan bidan Indonesia yang ke semuanya berada di wilayah Kabupaten Ngawi.
Workshop yang dilaksanakan dua hari 18 s/d 19 tersebut dipandu nara sumber dr. Satiti dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, dr. Mifta Khussurur dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr.SOEROTO Kabupaten Ngawi dan dr. Melita W spesialis anak.
Nara sumber dr Satiti dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, dalam paparannya, penyakit TB tersebut bisa saja terkena, tidak ada pandang bulu baik anak–anak maupun dewasa. Namun hal itu tidak harus ditakuti karena dengan makan obat secara teratur dan pola makan serta lingkungan yang sehat juga merupakan suatu upaya percepatan penyembuhan.
“Yang utama segera berobat ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Untuk menanggulangi dan menekan angka terjangkitnya TB tersebut, maka peranan masyarakat dengan pemerintah melalui Public Private Mix (PPM) sangat kita harapkan. Inilah yang akan kita rencanakan dalam workshop kali ini.” terangnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi.
dr. Yudono dan juga Dirut RSUD dr. Soeroto Ngawi mengatakan, "Masalah penyakit TBC Paru merupakan suatu tantangan masalah kesehatan masyarakat dalam era globalisasi. Pemerintah telah menerapkan pengobatan dengan staretegi DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) memberikan layanan kesehatan di tingkat puskesmas sebagai tulang punggung penerapan DOTS. Secara internasional perhatian terhadap hal tersebut menjadi prioritas. Beberapa upaya untuk meningkatkan pelayanan TB yang dapat menjangkau seluruh pasien yang telah menjadi fokus utama. Salah satu upaya yang sedang dilaksanakan secara internasional adalah menjamin universal akses dengan pendekatan Public Private Mix. Secara khusus dalam strategi pendekatan PPM, Dinas kesehatan ngawi melalui program akan memberikan, pelayanan DOTS dasar di puskesmas, rumah sakit pemerintah/swasta, pelayanan dokter swasta dan spesialis, diagnosa yang berkualitas, penguatan sistem komunitas dan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) serta penggunaan secara rasional.” terangnya. (Jm)