Ngawi, Metro Jatim;
Salah satu kearifan budaya lokal yang sudah berabad abad berkembang pada masyarakat Jawa adalah tradisi “Bersih Desa”. Ada pepatah dari para leluhur masyarakat Jawa yang sampai saat ini masih di pegang teguh oleh masyarakat Jawa, seperti yang dilakukan warga masyarakat Dusun Mojorejo Desa Grudo Ngawi Jawa Timur, sebagai desa yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya leluhur.
Desa Grudo sangat memperhatikan kearifan nilai budaya lokal. Seperti pelaksanaan Bersih Dusun atau Desa yang di laksanakan setiap Jumat Pahing setiap satu tahun sekali ini dilakukan selesainya masa panen. Disamping sebagai upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal juga sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena kita sebagai Manusia dan alam merupakan satu kesatuan.hubungan dua elemen tersebut, seakan tak bisa lepas satu sama lain.
"Sebuah hubungan simbiosis yang menjadi keniscayaan. Kehidupan yang selaras ini mampu menguatkan sensifitas spiritual masyarakat jawa memang hidup di tengah berbagai simbolisme, sebagai wujud spiritual. Kepercayaan terhadap sesuatu “diluar” manusia inilah yang memunculkan simbol-simbol yang mampu menjaga relasi hubungan manusia dengan alam. Dan salah satunya ialah ritual Bersih Desa," ucap Parngadi selaku Kasun Mojorejo.
Pada tahun ini suasana ritual bersih dusun yang di adakan di desa Grudo Kecamatan/Kabupaten Ngawi tidak berbeda dengan tahun yang lalu. Kali ini ritual bersih desa diawali dengan selamatan di sendang atau punden Dusun Mojorejo, setelah dilakukan selamatan untuk mengucap Puji Syukur Pada Tuhan Yang Maha Esa, untuk memohon keselamatan sebagai lambang kepasrahan pada Yang Maha Agung.
Setelah selesainya selamatan dilanjutkan hiburan tarian gambyong seni gamelan Jawa yang masih melekat di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini disamping sebagai perwujudan dari rasa syukur juga sbagai upaya pengenalan budaya tari tradisional Jawa terhadap masyarakat luar. Karena ritual bersih desa bisa di jadikan sebagai tujuan destinasi wisata dalam bidang kebudayaan.(jm)