Mengalami Kekeringan Hasil Panen Menurun, Petani Desa Soco Berharap Uluran Tangan Dari Dinas Terkait - METRO JATIM

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini

Senin, 09 Juli 2018

Mengalami Kekeringan Hasil Panen Menurun, Petani Desa Soco Berharap Uluran Tangan Dari Dinas Terkait


Ngawi, Metro Jatim;
Diperkirakan memasuki musim kemarau tahun 2018 beberapa wilayah ngawi akan mengalami kekeringan atau kekurangan air pada lahan pertanian, wilayah ngawi secara nasional merupakan salah satunya di Jawa Timur sebagai lumbung pangan yang cukup besar.

Bahkan hapir 20 persen hasil produksi pada tanaman padi di kabupaten ngawi mampu menyuplay kebutuhan pangan atau beras nasional. Meskispun kabupaten Ngawi secara kasat mata mampu menyuplay kebutuhan pangan nasional jangan terlalu puas dahulu dengan prediksi yang telah disandang. Fakta yang terjadi dilapangan ada satu wilayah areal pertanian yang cukup “mengenaskan” kurun waktu terakhir bak tanpa solusi telah terjadi kekeringan di wilayah desa Soco Kecamatan Kedal Kabupaten Ngawi, merupakan daerah lereng Gunung Lawu sebelah utara areal pertanian mengalami kekeringan yang sangat memprihatinkan Memasuki musim panen padi yang ke duanya ditahun ini dari 271 hektar luas area pertanian di Desa soco hampir 30 persen terancam gagal panen. Dari penelusuran yang ada, penyebabnya pun cukup variatif didasari beberapa faktor.

Daryanto selaku Kepala Desa (Kades) Soco mengatakan "Kalau bicara soal kekeringan bagi wilayahnya sebagai suatu hal wajar dan terjadi beberapa tahun ini. Bahkan Kalau bicara penyebabnya dari gagal panen padi musim ini jelas kekeringan kurang pengairan. Maklum, saluran irigasi kering. Sejak adanya sebagian sumber mata air dimanfaatkan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum-red) ada yang bilang menjadi salah satu penyebabnya. Tetapi ada kemungkinan faktor lain misalkan disekitar sumber air memang penghijaunya kurang.” terang Daryanto Kades Soco, Minggu (08/07).

Ironisnya untuk mengatasi persoalan kekeringan yang terjadi sudah bertahun-tahun ini dari dinas terkaitpun belum ada solusi yang tepat dalam menentaskan terjadinya kekeringan yang melanda areal pertanian di desanya. Seperti halnya untuk dibuatkan semacam sumur P2T, sampai saat ini apa yang kami harapkan untuk kebutuhan tersebut  hanya sebatas angan-angan belaka atau tidak pernah direalisasikan oleh dinas pertanian maupun dinas lain yang berkopeten di bidang pengairan. Dampak kekeringan itu sendiri bagi lahan pertanian desa Soco adalah mengalami gagal panen dan akan mengurangi hasil produksi gabah, semisal pada satu hektar lahan pertanian padi jika irigasi atau pengairan airnya tercukupi paling tidak mampu menghasilkan panen padi 6,5 sampai 7 ton gabah, akan tetapi bila kebutuhan air pengairan sawah berkurang produksi gabah yang dihasilkan dalam satu hektar sawah pertanian produksi gabah anjlok mencapai 60 persen lebih. (Jm) 

Post Top Ad

Pasang Iklan Disini